TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Tiga remaja asal Kecamatan Sungai Raya, Aceh Timur berhasil selamat usai tenggelam bersama dengan 2 remaja lainnya di perairan laut Kuala Parek, Kecamatan Sungai Raya, Aceh Timur, Minggu (18/6/2023).
Bahkan salah satu dari 3 remaja yang selamat itu sempat bertahan selama 3 jam di laut sebelum akhirnya diselamatkan.
Ketiga remaja yang bernasib beruntung itu masing-masing Zainal Abidin (15), Muda Wali (13) dan Muda Aulia (17).
Sementara dua rekan mereka, Ramdani (19) dan Abdul Sani (19) tak selamat.
Kedua korban ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di waktu berbeda.
Baca juga: Bermain di Sungai Ciliwung, Bocah 9 Tahun Ditemukan Tewas Tenggelam
Ramdani ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Minggu (18/6/2023) sekitar pukul 17.20 WIB.
Korban Abdul Sani ditemukan tim SAR di bibir pantai daerah Kuala Parek pada Minggu (18/6/2023) malam pukul 21.10 WIB.
Berikut kisah tiga remaja yang selamat dikutip dari Serambinews.
Zainal Abidin masih tak menyangka dirinya bisa bertahan saat tenggelam di perairan laut Kuala Parek, Kecamatan Sungai Raya, Aceh Timur, Minggu (18/6/2023).
Padahal saat itu dia sudah terombang-ambing di laut selama 3 jam.
Namun beruntung bantuan datang saat dirinya dalam kondisi lemas.
"Alhamdulillah, kami bertiga masih diberikan umur panjang oleh Allah SWT," kata Zainal Abidin yang diwawancarai Serambi per telepon saat dirinya dan dua temannya yang selamat melayat ke rumah korban meninggal tenggelam.
Selain Zainal, dua korban tenggelam yang selamat adalah Muda Wali dan Muda Aulia.
Baca juga: Perahu Motor Tenggelam di Nabire, Ditumpangi 9 Guru yang akan Bagikan Rapor
Zainal kemudian bercerita kronologis tragedi pada siang hari itu.
Pada Minggu (18/6/2023) pukul 10.30 WIB, sebanyak 16 orang remaja asal Desa Labuhan Keude menuju ke Pante Kuala Beukah menggunakan sepeda motor.
Sampai di kawasan tersebut, semuanya turun dari kendaraan.
Mereka hendak membakar ayam.
Namun sebanyak 5 orang memilih menuju bibir kuala untuk melempar jaring ikan.
Tiba-tiba, ombak menjadi kencang. Air surut dan berputar.
Tiga orang tersebut terseret ke tengah laut, sedangkan dua orang lainnya terseret tak terlalu jauh dari bibir pantai.
Sebanyak 11 orang temannya yang berada di darat pun panik.
Beberapa orang mengambil batang bambu berukuran panjang, lalu dijulurkan ke bibir pantai untuk menolong mereka.
Kedua remaja Muda Wali dan Muda Aulia bisa diselamatkan. Mereka berhasil ditarik ke darat.
Sedangkan tiga orang lainnya sudah terseret terlalu jauh, termasuk Zainal.
Baca juga: Hilang Usai Tenggelam di Waduk Kembangan, Eko Disebut Berupaya Selamatkan Ponselnya yang Jatuh
Sementara ombak semakin kencang.
Hal ini membuat sejumlah temannya di darat menjadi gelisah.
Mereka khawatir kondisi ketiga korban tersebut semakin jauh terseret ke tengah laut.
Karena itu sebuah boat warga kemudian diberangkatkan untuk melakukan pertolongan.
Sekitar pukul 14.30 WIB, sebuah boat berhasil mendekati Zainal Abidin, salah satu korban tenggelam yang tampak timbul tenggelam di kejauhan.
Zainal pun akhirnya bisa ditolong.
"Saya sudah lemas, karena sudah tiga jam berada di dalam air," tutur Zainal kepada Serambi.
Zainal mengaku masih syok. Apalagi dua orang temannya sudah berpulang.
Warga setempat menyebut, babah kuala tersebut terkenal dengan riwayat korban tenggelam.
Sudah tak terhitung korban tewas terseret arus.
Korban meninggal umumnya bukan karena tak bisa berenang, tapi akibat ketidaksigapan ketika tiba-tiba air surut dan bergelombang.
"Yang tenggelam itu semua bisa berenang. Tapi di Babah Kuala itu memang sering kejadian. Waktu air surut, menyedot semuanya. Sangat sulit kita lawan tarikan arus," kata seorang warga setempat kepada Serambi.
2 Korban Ditemukan Meninggal
Sebelumnya tim gabungan berhasil menemukan kedua korban tenggelam di Kuala Parek, Kecamatan Sungai Raya, Aceh Timur.
Ramdani (19) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Minggu (18/6/2023) sekitar pukul 17.20 WIB.
"Korban ditemukan pada arah Utara di lokasi kejadian pantai Kuala Parek berjarak 70 meter," ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Banda Aceh, Ibnu Haris Al Husain, S.Si melalui Koordinator SAR Langsa, Aulia Rahman, kepada Serambi.
Menurut Alia, Tim SAR Gabungan melakukan pencarian menggunakan 2 unit rubberboat milik Basarnas dan BPBD di seputaran lokasi perahu korban terbalik di Radius 500 meter.
Lalu, sekitar pukul 17.20 WIB Tim SAR gabungan berhasil menemukan korban Ramdani.
Juga dalam kondisi meninggal di arah utara lokasi kejadian, berjarak sekitar 70 meter.
"Setelah ditemukan, Tim SAR gabungan langsung mengevakuasi korban ke Puskesmas Sungai Raya, lalu melanjutkan pencarian korban 1 lagi bernama Abdul Sani," jelas Aulia.
Korban Abdul Sani (19) yang beralamat di Desa Labuhan Keude, ditemukan tim SAR di bibir pantai daerah Kuala Parek tersebut.
"Korban Abdul Sani ditemukan dalam kondisi meninggal," kata Aulia Rahman.
Korban ditemukan di bibir pantai atau sekitar 1 km arah timur dari lokasi awal kejadian mereka terseret arus laut.
Kronologis Kejadian
Salah satu korban selamat, Zainal Abidin menceritakan kronologis awal mula kejadian naas itu.
Menurut Zainal, siang itu mereka ada 16 orang, pergi ke Pantai Kuala Beukah, Desa Kuala Parek.
Mereka bergerak pertama kali dari Desa Labuhan Keude menggunakan sepeda motor.
"Kami ada 16 orang, bergerak sekitar pukul 11.30.WIB, dari Desa Labuhan Keude, naik sepmor menuju pantai Kuala Beukah," ujar Zainal.
Tujuan ke 16 remaja ini ke Pantai Kuala Beukah itu untuk bermain sambil membawa ayam untuk dipanggang di pantai.
Namun, saat itu mereka ada membawa 1 jaring untuk mencari ikan tambahan guna dipanggang di babah kuala tersebut.
Ketika tiba di pantai itu, 5 orang (korban selamat dan meninggal) turun ke babah kuala untuk memasang jaring ikan.
Sedangkan 11 orang teman mereka lainnya berada di darat mempersiapkan kayu bakar dan lainnya guna memanggang ayam dan ikan.
Tiba-tiba, air surut kencang dan agak memutar, sehingga kelima korban yang sedang memasang jarring ikan terseret arus air laut di babah kuala tersebut.
Dua orang korban, yaitu Muda Wali dan Muda Aulia, terseret air laut tidak terlalu jauh dari posisi babah kuala dimaksud.
Keduanya berhasil diselamatkan oleh teman dan warga di sana dengan bantuan bambu yang diarahkan ke posisi keduanya agar dipegang lalu ditarik ke darat.
Tetapi Zainal Abidin, saat itu semakin jauh terseret air laut.
Bahkan posisinya hingga ratusan meter ke arah tengah laut tersebut.
Begitu juga dua korban meninggal dunia, Ramdani dan Abdul Sani, juga terbawa arus jauh.
Hingga mereka tidak tampak lagi dari pandangan mata.
"Saat itu saya terus bertahan dengan berenang di laut, mungkin sekitar 2,5 jam lebih, saya berenang untuk bertahan hidup dari pukul 12.00 WIB," ujarnya.
Kemudian pukul 14.30 WIB itu, barulah datang bantuan kepadanya.
Kondisi Zainal saat itu sudah cukup lemas akibat kelelahan berenang.
Lalu, saudara korban yang mengetahui kejadian ini langsung datang dengan perahu mesin (boat kecil), menjemput Zainal di tengah laut.
"Saya sudah cukup lemas, lalu saudara saya datang menjemput saya dengan boat ke tengah laut," ungkap Zainal Abidin yang malam itu sedang berada di rumah almarhum Ramdani, salah satu temannya yang meninggal dunia.
Sumber: (SerambiIndonesia/Zubir/Sak)
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul:
Tiga Jam Bertahan di Tengah Laut Korban Selamat Masih Syok
Tragedi di Kuala Beukah Aceh Timur, Satu Korban Selamat Usai 2,5 Jam Bertahan di Tengah Laut