Bupati Pangandaran Bentuk Tim Khusus
Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata mengatakan pihak sekolah bersalah dalam kasus ini karena menyimpan uang tabungan tidak di rekening khusus.
Uang tersebut dipinjamkan ke sejumlah pihak termasuk guru dan pensiunan.
Menurut Jeje ada beberapa alasan para guru meminjam uang tabungan para siswa SD.
"Yaitu, akibat pandemi Covid-19 tahun kemarin dan adanya sistem penggajian PNS guru dengan sistem digital," terangnya.
Baca juga: Uang Tabungan Siswa SD di Pangandaran Tak Dikembalikan, Diduga Dipinjam Guru dan Komite Sekolah
Selain dipinjamkan ke guru, uang tabungan siswa juga disimpan di koperasi.
"Tapi, di Kecamatan Parigi, sekitar 99 persen berada di koperasi."
"Sementara saat berada di koperasi, itu disimpan-pinjamkan dan akhirnya macet. Yang meminjam, itu anggota koperasi yang kebanyakan guru yang sudah pensiun," tuturnya.
Setelah dilakukan sejumlah pemeriksaan, pihak koperasi siap menjual asetnya untuk mengembalikan uang tabungan para siswa.
"Semua itu, kita akan selesaikan masalahnya. Tadi waktu rapat, tiga koperasi sudah siap menjual aset. Targetnya secepatnya," lanjutnya.
Jeje mengaku telah membentuk tim khusus untuk menyelesaikan permasalahan ini.
Baca juga: Kasus Guru Minjam Uang Tabungan Siswa SD Pangandaran Diduga Juga Terjadi di Sekolah Lain
Tim khusus berada di bawah pimpinan Inspektur Inspektorat dan diwakili Kadis Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pangandaran.
Investigasi yang dilakukan tim khusus akan berkelanjutan sampai uang tabungan para siswa dapat kembali.
"Setiap dua minggu, kita akan adakan evaluasi dan berbicara langsung mengenai langkah-langkah selanjutnya. Saya akan mengontrol tim khusus ini per dua minggu," sambungnya.