TRIBUNNEWS.COM – Mengejutkan, rupanya uang tabungan sejumlah siswa kelas 6 di sejumlah SD di Pangandaran, Jawa Barat yang dipinjam guru serta pensiunan menyentuh angka Rp 5 miliar.
Tak hanya guru saja uang tabungan yang seharusnya disimpan itu juga dipinjam-pinjamkan ke para pensiunan.
Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata mengatakan uang tabungan yang bermasalah itu rupanya terjadi di beberapa sekolah di Pangandaran.
"Itu total seluruhnya dari beberapa sekolah di Kecamatan Cijulang dan Kecamatan Parigi. Kalau di Kecamatan lain cukup jalan lah. Artinya, cukup lancar," ujar Jeje kepada sejumlah wartawan di Setda Pangandaran, Senin (19/6/2023) siang, dikutip dari TribunJabar.
Dari beberapa sekolah di Kecamatan Cijulang dan Kecamatan Parigi pengembalian tabungan tersebut ada yang setengah lancar, ada yang tidak lancar dan ada yang macet.
Di Kecamatan Cijulang, macetnya pengembalian tabungan tersebut banyak yang berada di guru dan ada juga yang di koperasi.
Baca juga: Oknum Polisi yang Tipu Tukang Bubur hingga Rp 310 Juta Kini Jadi Tersangka, Ternyata Tetangga Korban
"Tapi, di Kecamatan Parigi, sekitar 99 persen berada di koperasi. Sementara saat berada di koperasi, itu disimpan pinjamkan dan akhirnya macet. Yang meminjam, itu anggota koperasi yang kebanyakan guru yang sudah pensiun," ucap Jeje.
Selain itu, ada juga guru yang langsung meminjam uang tabungan murid di sekolah tempat mereka bekerja.
Jeje Wiradinata kemudian mengatakan para guru dan pensiunan yang meminjam uang tabungan siswa kelas 6 itu terkait Pandemi Covid-19 dan adanya sistem penggajian PNS guru berupa sistem digital.
Para orang tua pun diminta bersabar karena uang tabungan murid itu disebut-sebut tak bisa dikembalikan dalam waktu yang singkat.
Pasalnya, peminjam tabungan juga berasal dari guru yang sudah pensiun.
Jeje menyebut salah satu koperasai mengatakan bersedia akan menjual asetnya untuk mengembalikan uang tersebut.
"Semua itu, kita akan selesaikan masalahnya. Tadi waktu rapat, tiga koperasi sudah siap menjual aset," ujarnya.
Bupati Pangandaran bentuk tim khusus
Bupati Jeje mengundang sejumlah kepala sekolah dasar (SD) dan pejabat dari satuan pendidikan.
Hal tersebut dilakukan buntut dari kasus atau permasalahan uang tabungan murid mandek di beberapa SD di Kabupaten Pangandaran.
Baca juga: Polemik Tabungan Siswa di Pangandaran Mandek, Total Capai Rp 5 Miliar, Dipinjam Guru dan Pensiunan
Berdasarkan pantauan di lokasi, rapat koordinasi Bupati Pangandaran dengan kepala sekolah SD tersebut dilaksanakan secara tertutup di aula Setda Pangandaran.
"Saya, tadi lebih banyak mendengarkan apa yang sebenarnya terjadi dan tentu terakhir kita ingin menyelesaikan masalah ini," kata Jeje selesai rapat koordinasi dengan kepala sekolah serta satuan pendidikan lainnya di Setda Pangandaran, Senin (19/6/2023), dikutip dari TribunJabar.
Untuk menyelesaikan tabungan sejumlah siswa SD di pangandaran yang belum dikembalikan tersebut, Jeje Wiradinata berencana akan membentuk tim khusus.
Tim khusus tersebut diketuai inspektur inspektorat diwakilik Kadis Pendidikan Pemudan dan olahraga Kabupaten Pangandaran.
Kemudian sekertaris Kabag Hukum, satu orang penggiat hukum yang sudah dipercaya dan juga beberapa orang lainnya.
Nantinya terkait perkembangan kasus ini, akan terus dilakukan evaluasi.
"Setiap dua Minggu, kita akan ada evaluasi dan berbicara langsung mengenai langkah-langkah selanjutnya," lanjutnya.
Jeje mengatakan, tim khusus juga akan menginventarisasi dasar persoalan di tiap sekolah sehingga mereka tak bisa mengembalikan uang tabungan siswa.
(Tribunnews.com/Linda, TribunJabar.id/Padna)