Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nuraini Faiq
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Dituding melakukan penilapan dana Koperasi KPRI Tegar senilai kurang lebih Rp 2,3 miliar, pensiunan Kepsek sejumlah SD negeri di Surabaya, H Muhammad Iskak akhirnya mengakuinya.
Terungkap selama 10 tahun menjabat sebagai ketua koperasi ia telah mengunakan uang koperasi.
Ishak mengatakan, rumah megah dua lantai di Wonorejo, Rungkut, Surabaya dibangun dengan menggunakan dana Koperasi Tegar.
Tidak hanya itu, ia juga membeli tanah lalu membangun pasar yang berisi puluhan bedak yang jumlahnya puluhan dan disewakan per bulan Rp 300 ribu.
Diduga uang koperasi digunakan untuk membeli tanah yang diatasnamakan anaknya.
Baca juga: Populer Regional: Sosok AKP SW yang Tipu Tukang Bubur - Aipda Paimbonan Disebut Pakai Uang Koperasi
Iskak punya tiga anak yang sudah berumah tangga.
Iskak mengakui bahwa dirinya menggunakan uang milik anggota koperasi itu.
Tapi sudah dia cicil untuk mengembalikan dana koperasi sehingga saat ini sisanya Rp 2,3 miliar.
"Waktu sepuluh tahun saya jadi bendahara. Saya pakai dulu buat bangun rumah dan pasar," jelas Iskak.
Pengakuan ini membuat jengkel para guru yang menggeruduk rumahnya.
Sementara Iskak sengaja tetap dijadikan Ketua Koperasi agar tidak lari keluar kota.
Iskak sendiri asli Yogyakarta.
"Solusinya, pasar dan kosan diambil alih pengelolaanya oleh guru SD," kata Cak Ji .