Ia juga sempat hendak menggauli adik perempuannya sendiri.
"Jika saya tanya ke anak itu, dia jawab, bahwa tak enak dengan sang adik."
"Sebab, sering ditolak dan dimarahi. Makanya lebih mau dengan ibunya saja," tutur Sukendra.
Sukendra menambahkan, pihaknya berusaha keras memberikan terapi kepada yang bersangkutan.
"Sebisa kami, di IPWL ini kami lakukan pembinaan, mulai mengajari mereka mana yang baik dan buruk."
"Khusus untuk kasus inses itu, kami lihat penyembuhan jiwanya bakal lama," pungkas Sukendra.
Baca juga: Seorang Ayah Paksa Anak Kandung Layani Orang Gangguan Jiwa, Terkuak Fakta Inses hingga Hamil
Respons kepolisian
Kasat Reskrim Polresta Bukittinggi, AKP Fetrizal mengaku telah mendengar kabar anak inses dengan ibu kandungnya.
Oleh karenanya, pihaknya masih mengumpulkan informasi guna melakukan pendalaman.
"Kami akan segera koordinasi dengan Wali Kota Bukittinggi, soal kasus inses ini."
"Dimana lokasinya dan kapan terjadinya, tentu butuh proses," terang Fetrizal.
Fetrizal belum bisa menentukan kasus ini ada unsur pidananya atau tidak.
Semua akan ditentukan setelah Polresta Bukittinggi sudah selesai mempelajarinya.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi)