TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG TIMUR - Mambo, seekor gajah Sumatra jantan berumur 45 tahun ditemukan mati di Pusat Latihan Gajah (PLG) Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Jumat (23/6/2023) pukul 07.10 WIB.
Kasubag TU TNWK Hermawan mengatakan, sebelum mati, kondisi gajah Mambo terpantau masih normal.
"Menurut informasi dari mahout (pawang), sehari sebelumnya Mambo masih terpantau makan dan minum normal," katanya.
"Kemarin, sekitar pukul 06.30 WIB para mahout PLG beraktivitas seperti biasa yaitu mengeluarkan gajah dari kendang untuk digembalakan," paparnya.
Baca juga: VIRAL Kawanan Gajah Teror Warga Air Sugihan OKI, Botol AMDK dan Mercon Jadi Alat untuk Mengusir
Namun sekitar pukul 06.45 WIB, gajah Mambo yang sebelumnya masih berdiri seketika roboh.
"Pada saat itu Gajah Mambo terpantau dalam kondisi masih berdiri di kandangnya, namun sekitar pukul 06.45 terpantau dalam kondisi roboh," jelasnya.
Melihat kondisi tersebut, para mahout berupaya membangunkan Gajah Mambo menggunakan bantuan gajah-gajah lain.
Namun upaya tersebut tak membuahkan hasil dan kondisi Mambo semakin melemah.
Kemudian tepat pukul 07.10 WIB, tim medis PLG memastikan, Mambo telah mati.
Hingga saat ini, pihaknya masih belum mengetahui penyebab kematian Gajah Mambo.
"Belum diketahui penyebab kematiannya, tapi berdasarkan catatan medis, Gajah Mambo adalah gajah yang tidak pernah gemuk, dengan Body Condition Index (BCI), hampir selalu bernilai 3 bahkan terkadang kurang," ujarnya.
Baca juga: WAP Tulis Surat untuk Menindak Tegas Pelaku Gajah Mati karena Makan Krupuk & Nanas Berisi Petasan
Hermawan mengatakan, gajah Mambo merupakan hasil rescue dan ditranslokasi dari Palembang.
"Gajah Mambo ditranslokasi dari Palembang ke PLG TNWK pada tanggal 15 April 1985," ungkap Hermawan, Sabtu (24/6/2023).
Ia mengungkapkan, semasa hidup Gajah Mambo, tim medis Balai TNWK telah melakukan pemeriksaan darah berulang, namun tidak ditemukan adanya kelainan ataupun sakit tertentu.
"Terhadap Gajah Mambo telah dilakukan perawatan rutin, berupa pemberian vitamin baik oral maupun melalui infus," tuturnya.
Kendati demikian, pihaknya saat ini masih melakukan pembedahan terhadap bangkai (nekropsi) untuk mencari informasi penyebab kematian.
"Saat ini Drh Diah Esti Anggraini bersama tim telah melakukan nekropsi untuk mencari informasi penyebab kematian, dengan sampel hasil nekropsi yaitu hati, jantung, paru-paru, ginjal, limpa, usus, lambung dan otak. Lalu nantinya akan dilakukan pemeriksaan laboratorium di BBVET Bandar Lampung," katanya.
"Secara inspeksi atau pengamatan visual (makroskopis) dan palmasi atau perabaan, ditemukan beberapa hal yaitu pada hepar ditemukan beberapa batu, pelemakan pada organ jantung dan terdapat penebalan berupa jaringan ikat pada paru-paru sehingga mengganggu permapasan," pungkasnya. (Tribunlampung.co.id/Yogi Wahyudi)
Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Gajah Mambo Seketika Roboh Lalu Mati di TNWK