6. Kilimputni (Penumpang)
Marinus Ohoirat menambahkan jika ditemukan selamat para penumpang dan bangkai pesawat akan dibawa ke Jayapura.
"Kita akan berangkatkan tim dari Jayapura karena ada permintaan dari keluarga dan SAM Air untuk dibawa ke Jayapura," imbuhnya.
Lantaran evakuasi tidak dapat menggunakan helikopter, tim SAR akan menggunakan pesawat dari Lanud.
"Setelah kami koordinasi, kami tidak bisa melakukan evakuasi dengan helikopter tersebut, oleh sebab itu kami rencananya akan berkoordinasi dengan Lanud SIlas Papare untuk melakukan evakuasi dengan pesawat Lanud," terangnya.
Baca juga: Proses Evakuasi Korban Jatuhnya Pesawat SAM Air di Papua, Tim SAR Wamena Tunggu Petunjuk Maskapai
Sebelumnya, Kordinator Pos Sar Wamena, Supartono membenarkan titik koordinat keberadaan Pesawat SAM Air telah ditemukan.
“Kami menerima informasih dari pihak SAM Air dengan Pimpinan kami dari Kantor Sar Jayapura, kami langsung komunikasi pihak bandara dan melakukan titik lokasi,” paparnya, Jumat (23/06/2023).
Awalnya ada laporan masuk yang menyatakan Pesawat SAM Air hilang kontak di wilayah Distrik Welarek Kabupaten Yalimo.
Kemudian pencarian titik lokasi dilakukan anggota SAR di Wamena berkoordinasi dengan kepala Bandara Wamena.
“Kami punya anggota 2 orang Buridan bersama Aila Itlay mencari ke lokasi menggunakan Helikopter Intan, ternyata benar terjadi kecelakaan di Kampung Mabualem Distrik Welarek,” imbuhnya.
Berdasarkan hasil pengamatan, kondisi bagian kepala pesawat telah terbakar dan bagian ekor pesawat masih terlihat.
Tim yang melakukan titik pencarian kemudian kembali ke Bandara Wamena.
Baca juga: Siapa Pemilik SAM Air yang Pesawatnya Jatuh dan Terbakar di Hutan Papua? Ini Sosoknya
“Dari hasil pencarian itu kami telah melaporkan kepada pimpinan SAR di Jayapura maupun pihak perusahaan SAM Air untuk melakukan tindak lanjutnya,” tuturnya.
Proses evakuasi belum dapat dilakukan karena masih menunggu petunjuk dari pihak perusahaan SAM Air maupun pimpinan SAR di Jayapura.
Ada dua opsi titik awal melakukan evakuasi yakni dari Jayapura dan Wamena.
“Kami di Wamena masih menunggu informasi lebih lanjut dan kepastian evakuasi, sehingga kami di sini standbay di bandara,” terangnya.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunPapua.com/Arni Hisage/Putri Nurjanah)