Danpos SAR Kaimana, Silas Wopari mengatakan enam korban laka laut tersebut melakukan pelayaran menggunakan KM Farida Indah dari Pelabuhan Timika, Papua Tengah menuju Pelabuhan Asmat, Papua Selatan pada (19/6/2023) lalu.
"Mereka seharusnya tiba di Pelabuhan Asmat, Papua Selatan pada (20/6/2023) lalu," kata Silas kepada TribunPapuaBarat.com, Minggu (2/7/2023).
Silas mengatakan, dalam pelayarannya KM Farida Indah mengangkut delapan penumpang.
Nahasnya, dalam perjalanan dari Timika menuju Asmat, kapal tersebut tenggelam.
"Dua penumpang berhasil ditemukan Tim SAR Timika, Papua Tengah," ujarnya.
Kapal Djulpan mengirim e-mail ke Kantor Pusat Basarnas dan diteruskan ke Kantor Basarnas Timika.
"Selanjutnya Basarnas Timika berkomunikasi melalui telephone satelit, dan meminta konfirmasi kebenaran dan posisi kapal Djulpan," jelasnya.
Setelah mengetahui keberadaan Kapal Djulpan, berdasarkan koordinat yang dikirim, Tim SAR diberangkatkan ke lokasi pukul 14.00 WIT untuk melaksanakan proses evakuasi enam korban tersebut.
Namun karena tinggi gelombang dan juga jarak yang jauh Tim Rescue kembali ke Dermaga Kaimana utk mengisi ulang BBM.
"Enam penumpang masih di atas rakit karena kapal Djulpan belum mau mengevakuasi," ucapnya.
Namun, setelah berkoordinasi dengan pihak Kapal Djulpan akhirnya mau mengevakuasi enam korban dari rakit ke kapal tersebut.
"Dan setelah makin sore kami meminta untuk evakuasi enam orang dari rakit ke kapal, dan akhirnya mereka bersedia mengevakuasi," ujarnya.
Kapal Djulpan bergerak mendekati Pulau Adijaya, Distrik Buruway, Kaimana sekitar 6 Nm.
Namun karena sudah pukul 00.00 WIT, proses evakuasi dilakukan pagi hari.