Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menerima laporan adanya dua kematian suspek antraks di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, Maxi Rein Rondonuwu menuturkan, dua orang yang meninggal tersebut masing-masing berusia 73 dan 78 tahun.
"Telah diterima laporan Suspek Antraks di Kabupaten Gunungkidul Provinsi DI Yogyakarta pada tanggal 23 Juni 2023. 2 kasus dengan 2 kematian," tulis keterangan yang diterima Tribunnews.com, Selasa (4/7/2023).
Ia menerangkan, diawali korban mengeluh demam, pusing, batuk, kaku leher bagian belakang, perut bengkak, pembengkakan kelenjar.
Korban berusia 73 tahun ini sempat menjalani penanganan di dua RS, namun nyawanya tidak tertolong.
Baca juga: Diduga Terjangkit Antraks, 2 Ekor Sapi di Desa Marumpa Kabupaten Maros Mati Mendadak
"Tanggal 4 Juni 2023 kasus meninggal dunia," ujar Maxi.
Kondisi yang sama juga terjadi pada korban yang berusia 78 tahun.
Korban mengalami mual, badan bengkak dan kemudian dirawat di RS Panti Rahayu dan dinyatakan meninggal dunia.
Sejauh ini dugaan penyebab penularan antraks adalah dari sapi milik warga yang mati kemudian disembelih dan dagingnya dibagikan kepada warga sekitar lalu dikonsumsi.
"Saat ini, terdapat 11 Orang yang mengonsumsi daging sapi dan semuanya sudah dilakukan pengambilan sampel darah," kata Maxi.
Kemenkes pun terjun melalukan investigasi ke lapangan untuk mengetahui potensi penularan penyakit tersebut.
Penyelidikan epidemiologi dilakukan untuk mengenal sifat-sifat penyebab, sumber dan cara penularan serta faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya wabah.