Situasi itu terjadi saat sejumlah besar jemaah haji sedang berada di tempat-tempat suci, sehari setelah ritual utama selesai dilakukan.
Angka itu menambahkan 287 kasus heat stress yang dilaporkan sebelumnya.
"Jumlah kasus stres akibat panas sejak awal hari ini telah mencapai 1.721 orang," tutur Kementerian Kesehatan Saudi, yang mengimbau masyarakat untuk menghindari sengatan sinar matahari dan meminum banyak air.
Kebanyakan jemaah yang meninggal dari Indonesia
Para pejabat Saudi tidak memberikan jumlah jemaah yang meninggal dunia selama menjalankan ibadah haji tahun ini.
Namun menurut data yang diumumkan beberapa negara, sedikitnya 230 jemaah, kebanyakan dari Indonesia, meninggal selama menunaikan ibadah haji.
Penyebab meninggalnya jemaah-jemaah haji itu tidak dijelaskan secara detail.
Baca juga: Menteri Haji Arab Saudi Minta Maaf Atas Mutu Layanan Haji yang Diberikan Mashariq di Armuzna
Menurut Konsul Jenderal Republik Indonesia di Jeddah, Eko Hartono, kebanyakan jemaah haji asal Indonesia meninggal akibat penyakit jantung dan pernapasan.
Dia juga mengakui bahwa beberapa jemaah jatuh pingsan selama menjalankan ritual haji selama berhari-hari 'karena cuaca panas'.
Seorang jemaah haji asal Iran yang berusia 114 tahun, dan disebut sebagai jemaah haji tertua tahun ini, dilaporkan meninggal dunia akibat serangan jantung.
Informasi itu disampaikan oleh kantor berita Iran, Fars, yang juga melaporkan sedikitnya 10 kematian jemaah haji asal Iran.
Sementara itu, delapan jemaah haji asal Aljazair dan empat jemaah haji asal Maroko juga dilaporkan meninggal dunia.
Sedangkan laporan media pro-pemerintah Mesir menyebut sedikitnya delapan jemaah haji asal Mesir telah meninggal dunia.
Sumber: (TribunPalu.com) (Deutsche Welle)
Artikel ini telah tayang di TribunPalu.com dengan judul Lagi, Seorang Jemaah Haji Sulteng Tahun 2023 Warga Kota Palu Meninggal Dunia