TRIBUNNEWS.COM - Seorang warga Bekasi terpaksa melewati saluran air atau got untuk memasuki rumahnya sendiri akibat akses yang tertutup bangunan hotel.
Hal tersebut dialami Ngadenin (63) warga RT 03 RW 04, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi.
Sudah tiga tahun dia terpaksa mengungsi dari tempat tinggalnya lantaran tidak memiliki akses masuk.
Ngadenin memilih tinggal di tempat usahanya yakni Warung Sate Solo Pak Dadi di Jalan Anugerah Raya yang tidak jauh dari rumahnya.
Akses tertutup tembok
Kepada TribunJakarta.com, Ngadenin mengaku, rumahnya saat ini sama sekali tidak memiliki akses masuk.
Satu-satunya cara untuk ke tempat tinggal lamanya hanya melewati saluran sedalam satu meter.
Bahkan air di comberan itu akan meluap dan menutup akses rumahnya ketika hujan turun.
Rumahnya terkepung dinding bangunan hotel setinggi empat lantai sehingga tidak ada akses sedikit pun untuk keluar masuk.
"Kondisinya ya seperti ini (terkurung), tadinya ada jalan ini belakang rumah ini, terus juga di depan rumah saya itu ada gang tembus jalan utama (Jalan Raya Jatiwaringin)," kata Ngadenin, Sabtu (8/7/2023).
Baca juga: Kesal dengan Warga yang Minta Lahannya Dibagi Dua, Roby Terpaksa Bangun Tembok untuk Tutup Jalan
Lahan dijual pemilik
Dikutip dari TribunJakarta.com, Ngadenin mengaku sudah tinggal di lokasi tersebut sejak 1999 atau 24 tahun silam.
Saat itu, dia menempati lahan dan rumah tepat di pinggir jalan raya.
"Saya kan tadinya di depan pinggir jalan, saya beli saya bangun (rumah dan warung sate)," kata Ngadenin.