TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - 8 Juli 2023 kemarin, tepat 1 tahun peristiwa pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Kasus pembunuhan ini menyita perhatian publik karena pelakunya melibatkan jenderal bintang dua.
Terlebih ada kebohongan yang dibangun sejak awal.
Brigadir J tewas ditembak di Jakarta pada 8 Juli 2022, jenazahnya diterbangkan ke Jambi pada 9 Juli, kemudian dibawa ke Sungai Bahar, dan dimakamkan pada 11 Juli 2022.
Baca juga: 1 Tahun Insiden Pembunuhan Brigadir J dan Upaya Ferdy Sambo Berkelit dari Vonis Mati
Kondisi makam Brigadir Yosua Hutabarat saat ini telah banyak berubah dibandingkan kondisi awal.
Keluarga telah merenovasi makam itu. Dulu makam itu hanya ditutupi gundukan tanah, kini telah tertutup dengan marmer hitam.
Di depannya, juga dibangun satu bangku dari beton, tempat untuk yang ziarah bisa duduk sebelum atau sesudah ziarah.
Makam anggota Polri yang pernah menjadi bagian dari Brimob Jambi itu, kini terlihat jadi sangat rapi.
Di bagian atas makam, ada pilar yang berisi nama, tanggal lahir, dan tanggal meninggal dunia.
Selain itu keluarga juga memasukkan kutipan kitab suci dari Mazmur 116 ayat 15 "Berharga di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihi-Nya."
Sebagai pengingat, Brigadir J awalnya dimakamkan hanya secara adat, dilanjutkan proses keagamaan.
Namun setelah ekshumasi, barulah dilakukan prosesi secara kepolisian, setelah kasusnya ramai dibahas.
Pada awalnya Yosua disebut-sebut sebagai pelaku kekerasan seksual, yang membuatnya tewas dalam baku tembak dengan Bharada E.
Belakangan terungkap bahwa tuduhan itu tidak benar dan nama baik Yosua pun dipulihkan.