Selama pernikahan RF terlihat cantik dengan busana serba putih dan jilbab coklat muda.
AW juga terlihat gagah dengan kemeja lengan panjang putih dan peci hitam.
“Sebagai mas kawin uang Rp500 ribu dan seperangkat alat salat. Hanya setelah menikah tidak ada bulan madu,” ucap Budiman berseloroh.
Lebih jauh Budiman mengatakan, hak keperdataan warga binaan tetap melekat.
Lapas Tulungagung memfasilitasi agar pernikahan tetap bisa dilaksanakan.
Prosesi sakral ini berlangsung sekitar 20 menit, dilanjutkan ramah tamah.
Baca juga: Pengeroyokan Sesama Tahanan di Polres Depok hingga Tewas Dipicu Kasus Korban Cabuli Anak Kandungnya
Pihak Lapas memberikan waktu sekitar 1 jam kepada keluarga untuk ngobrol.
Setelah itu AW kembali menjalani penahanan di Lapas Tulungagung sementara RF dan rombongan kembali pulang.
“Semoga Samawa,” pungkas Budiman.
AW mengaku bersyukur dan bahagia setelah ijab kabul.
Selain izinnya yang mudah, prosesi pernikahannya juga berjalan lancar.
“Terima kasih kepada pihak Lapas yang telah memberi izin menikah,” ucapnya. (David Yohanes)
Sumber: TribunMadura.com
Artikel ini telah tayang di TribunMadura.com dengan judul Kisah Cinta Tak Terbendung Meski Terhalang Jeruji Besi, Tahanan Nikahi Pujaan Hatinya di Lapas: Haru