TRIBUNNNEWS.COM, SRAGEN - Bentrokan antarperguruan pencak silat terjadi di di Terminal Lama Sragen terjadi, Minggu (9/7/2023).
Bentrokan tersebut bermula dari Konvoi sepeda motor yang dilakukan salah satu kelompok perguruan pencak silat.
Baca juga: Siswa SMK Tewas Diduga Dipukul Pelatih Pencak Silat, Hari Ini Polisi Periksa RS Kartini Kalirejo
Kasat Reskrim Polres Sragen, AKP Wikan Sri Kadiyono mengatakan konvoi tersebut dilakukan setelah kelompok tersebut selesai melakukan kegiatannya.
"Kejadian itu terjadi hari Minggu tanggal 9 Juli kemarin, usai ada pengesahan anggota salah satu dari kelompok perguruan silat," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (10/7/2023)
Lanjutnya, setelah melaksanakan kegiatan tersebut, anggota perguruan silat pulang dengan arak-arakan.
Dari lokasi pengesahan, arak-arakan yang diikuti 150 orang tersebut menuju ke arah selatan dan tiba di simpang 4 Terminal Lama.
Kemudian, arak-arakan berbelok ke kiri lalu tiba di Tugu Adipura awalnya hendak melanjutkan perjalanan ke arah timur.
Namun, ketika masih di simpang 4 Terminal Lama rombongan perguruan silat tersebut bertemu dengan sekelompok orang tidak dikenal dan terjadi bentrokan.
Baca juga: Siswa SMK Tewas Diduga Dipukul Pelatih Pencak Silat, Hari Ini Polisi Periksa RS Kartini Kalirejo
"Bentrokan terjadi ketika ada dari sekelompok orang tidak dikenal ada yang merebut bendera milik anggota perguruan silat, dan ada juga yang melempari batu," jelas Wikan.
"Rombongan perguruan silat tidak terima dan melawan dengan cara ikut melempari batu ke arah sekelompok orang tidak dikenal tersebut," tambahnya.
Lantas, ada salah satu rombongan perguruan silat yang terjatuh kemudian dipukul oleh kelompok orang tidak dikenal tersebut hingga terluka.
Total, ada 2 korban luka dari bentrokan tersebut, dimana salah satunya masih dirawat di rumah sakit.
Tak lama, aksi bentrok tersebut langsung dibubarkan petugas kepolisan.
Baca juga: Pelatih Silat Jadi Tersangka Kasus Tewasnya Pelajar SMK di Kalirejo Lampung
Menurut AKP Wikan, anggota perguruan silat tersebut kebanyakan masih berusia di bawah umur.
"Kalau konvoi kemarin diikuti sekitar 150 orang, kebanyakan masih anak-anak, di bawah umur," ujarnya.