TRIBUNNEWS.COM –Warga Kelurahan Majidi, Kecamatan Selong, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat berinisial HN (45) ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88/Antiteror pada Jumat (14/6/2023) sekiranya pukul 20.44 WITA.
Penangkapan HN dan suaminya itu membuat warga sekitar heboh.
Sebab, HN dan suaminya yang menetap di wilayah Majidi, Kecamatan Selong sejak tahun 1990- itu dikenal jarang bersosialisasi.
Meski begitu, Lurah Majidi, Lisa Halimah menyebut masyarakat lebih mengenal wanita berusia 45 itu aktif di kegiatan luar wilayah tersebut ketimbang di tempat tinggalnya.
Pasalnya, HN diketahui berkecimpung dalam kegiatan salah satu Lembaga Swadaya Mayarakat (LSM) di Lombok Timur.
Tidak hanya itu saja, Lisa juga mengatakan keduanya diketahui telah memiliki lima anak.
Baca juga: Viral Kades di Subang Adu Mulut dengan Pria yang Tolak Perbaikan Jalan, Rupanya Sering Berulah
Namun, semua anaknya tidak tinggal bersama HN lantaran sudah berkeluarga.
"Kedua pasangan ini memang pendatang, walaupun sudah menetap dari puluhan tahun lalu namun keberadaannya sangat jarang bersosialisasi dengan masyarakat setempat," kata Halimah, dikutip dari TribunLombok, Minggu (16/7/2023).
Lisa mengatakan, penangkapan HN dan suaminya itu membuatnya kaget.
"Saya sebagai Lurah kaget sih mas, karena ini pertama terjadi di wilayah kita," kata Lisa Halimah.
Penangkapan HN dan suaminya itu menjadi perbincangan warga sekitar dan diisukan karena keterlibatannya dengan jaringan teroris di NTB.
Keseharian HN Berjualan Makanan
Tak hanya warga sekitar, Camat Selong, Widiani Astuti juga mengaku kaget saat pertama kali mendengar warganya di kelurahan Majidi ditangkap Densus terkait jaringan terorisme di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Menurut Astuti, HN biasanya berjualan di loksi car free day Selong, setiap hari minggu.