Tanpa menaruh rasa curiga, Jaenudin pun mengikuti rombongan ke Danau Quarry sekira pukul 22.00 WIB, Kamis (13/7/2023).
Setibanya di danau, ritual pun dilakukan.
Kata Jaenudin, ada beberapa rangkaian dalam prosesi ritual yakni mulai dari membakar dupa, dzikir, hingga merendam MDP di danau.
"Di sana itu awalnya bakar buhur, terus kembang, sesajennya lah, cuma saya kurang tau ada apaan aja, sholawatan terus baru dimandiin," katanya.
Dalam menjalankan ritual, AN tak sendiri, tetapi membawa dua orang untuk membantunya.
Prosesi ritual itupun dilakulan dalam keadaan gelap gulita, hanya bermodalkan senter yang dibawa AN.
Seingat Jaenudin, penampilan AN saat itu bergaya layaknya seorang yang agamis.
"Gelap di sana (danau), cuma dia (orang yang mengobati) yang bawa senter. Dia kesana pake peci putih terus pake iketan gitu lah (sorban)," katanya.
Setelah segala sesuatunya sudah siap, MDP pun dimasukkan ke bagian pinggir danau.
Ada yang bertugas memegangi dan ada yang bertugas membacakan salawat.
Pada saat dimandikan, MDP berontak ke tempat yang lebih dalam.
Alhasil, dua orang yang memegangi MDP terbawa tenggelam pada malam itu.
Setelah itu, peristiwa dilaporkan warga kepada aparat setempat dan TIM SAR serta kepolisian pun turun ke lokasi kejadian melakukan pencarian.
Hingga akhirnya ketiga orang tersebut ditemukan dalam keadaan tak bernyawa pada Jumat (14/7/2023) siang.