"Menurut pengakuan cucu korban yang berinisial H, neneknya meninggal kurang lebih satu bulan karena sakit. Lalu dikuburkan di belakang rumah itu," terang Kasi Humas.
Baca juga: Fakta Ritual Maut di Danau Kuari Bogor Tewaskan 3 Orang: Sembuhkan Anak ODGJ hingga Dalang Ditangkap
Ia juga mengatakan, sehari-hari, keluarga tersebut diberi makan oleh para tetangga.
"Hasil keterangan dari Puskesmas, korban diperkirakan meninggal dunia sudah lebih 1 bulan karena kondisi korban tinggal tulang belulang," jelasnya.
Jasad korban pun dievakuasi dan dimakamkan di tempat yang lebih layak.
Pihak keluarga korban juga tidak mempermasalahkan peristiwa tersebut.
Lurah Wuryantoro, Sucipto, pun membenarkan bahwa korban telah dimakamkan di pemakaman umum.
Mengutip TribunSolo.com, Sucipto mengaku tak mengetahui secara pasti bagaimana kronologi penemuan jasad Narti.
"Yang pertama mengetahui dikubur di pekarangan belakang itu Pak RT dan famili korban," jelasnya.
Ia juga mendapatkan informasi, bahwa H kini telah dibawa ayahnya.
Baca juga: Kasus Antraks Kembali Mencuat, Ini Cara Gibran dan Bupati Wonogiri Lakukan Pencegahan
Kata Warga Sekitar
Salah satu tetangga korban, Junarwan mengatakan, hal senada.
"Kalau yang pertama mengetahui kejadian itu Pak RT," ucapnya seperti yang diwartakan TribunSolo.com.
Ia menceritakan, biasanya korban sering duduk di depan rumah, dan telah lama tak terlihat.
Warga yang tinggal di sekitar rumah korban pun sering mengirimkan makanan untuk nenek dan cucunya.
Para tetangga pun mengaku kaget atas kejadian tersebut.
"Nggak ada bau. Makanya kami juga kaget," ujarnya.
Ia juga menceritakan, bahwa H sering menyuapi neneknya.
"Kalau makan ya didulang (disuapi) cucunya," pungkasnya.
(Tribunnews.com, Renald)(TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti)