“Setelah pelaku RD tiba di Yogyakarta, W lantas menjemput R dan mengajak berkumpul ke kos pelaku W,” ungkap Kombes Pol FX Endriadi, Selasa, dikutip dari TribunJogja.com.
Baca juga: Teka-teki Grup FB Tak Wajar Pemicu Kasus Mutilasi di Sleman, Korban Sempat Ganti Foto FB Awal Juli
Korban dan Pelaku Lakukan Aktivitas Kekerasan
Menurut Endriadi, ketiganya tergabung dalam komunitas yang mempunyai aktivitas menyimpang atau tidak wajar.
Aktivitas tak wajar inilah yang mengakibatkan korban R meninggal dunia.
Namun, Endriadi enggan menjelaskan lebih detail terkait aktivitas tak wajar yang dilakukan pelaku dengan korban.
"Mereka tergabung di sebuah komunitas yang mempunyai aktivitas enggak wajar."
"Mereka melakukan kegiatan berupa kekerasan satu sama lain."
"Ini terjadi berlebihan sehingga mengakibatkan korban meninggal," paparnya.
Baca juga: Kompor dan Panci jadi Barang Bukti Kasus Mutilasi di Sleman, Digunakan untuk Hilangkan Sidik Jari
Sementara itu, Wadirreskrimum Polda DIY, AKBP Tri Panungko, menegaskan pihaknya sedang menelusuri grup-grup media sosial yang diikuti oleh para pelaku.
Penelusuran ini melalui forensik digital ponsel milik para pelaku.
"Kami juga melakukan digital forensik di dalam handphone para pelaku."
"Di dalam handphone pelaku itu kan ada grup-grup WA, grup Facebook atau media sosial lainnya, itu sedang kita dalami," katanya, Selasa, dilansir Kompas.com.
Pelaku Memutilasi Korban
Setelah melakukan kekerasan yang berlebihan itu, korban meninggal dunia.