TRIBUNNEWS.COM - Polisi memanggil masinis Kereta Api (KA) 112 Brantas rute Pasar Senen-Blitar yang mengalami kecelakaan di Semarang, Jawa Tengah.
Masinis dan asistennya selamat dalam kecelakaan yang terjadi pada Selasa (18/7/2023).
Diketahui, di dalam KA Brantas terdapat 626 penumpang dengan rangkaian yang terdiri dari 3 kereta kelas eksekutif, 6 kereta kelas ekonomi, dan 1 kereta pembangkit.
Masinis mengaku bisa selamat dalam kecelakaan karena keajaiban tuhan.
Aksi heroiknya menghalau penumpang supaya turun dari sisi barat lantaran sisi timur gerbong sudah dilumat si jago merah mendapat apresiasi.
Baca juga: Masih Syok, Sopir Truk Mengaku Dengar Peringatan Kereta Melintas Tapi Truknya Tiba-tiba Mogok
Masinis dan asistennya masing-masing bernama Aribowo dan Budi Winarno datang ke kantor polisi tanpa kenakan seragam kerja.
Mereka datang ke ruang penyidik pukul 09.00 kemudian keluar pada pukul 11.30 WIB.
Selama 2,5 jam pemeriksaan, penyidik melontarkan 30 pertanyaan yang berkaitan dengan peristiwa kecelakaan tersebut
Pasca pemeriksaan ketika keluar dari kantor Satlantas Polrestabes Semarang, masinis enggan memberikan keterangan kepada para jurnalis.
Ia berjalan didampingi petugas KAI lainnya menuju mobil.
Masinis tersebut sempat salah masuk mobil sebelum diperingatkan oleh rekannya.
Manajer Keamanan DAOP 4 Semarang, Arief mengatakan, masinis dan asistennya datang pemeriksaan hari ini didampingi pendamping hukum.
"Sudah ya, lanjut ke Bagian Humas saja," katanya.
Baca juga: Sopir Truk Langgar Aturan dan akibatkan Kecelakaan Kereta Api di Semarang, Sengaja Potong Jalur
Kanit Laka Satlantas Polrestabes Semarang AKP Adji Setiawan mengatakan, selepas kejadian kecelakaan asisten masinis berjalan ke arah timur melihat nyala api.
Kemudian ia berjalan ke arah belakang gerbong penumpang untuk mengabarkan penumpang supaya lewat belakang.
"Di sebelah kanan tidak bisa dilalui sehingga asisten masinis berjalan ke arah timur. Masinis lewat dek lokomotif untuk keluar dari kobaran api," terangnya.
Ia menambahkan, poin-poin pertanyaan penyidikan terkait proses kejadian ditambah langkah-langkah yang dilakukan sebelum mendekati perlintasan baik secara SOP maupun tindakan yang diambil di lapangan.
"Keterangan pemeriksaan sudah melakukan mekanisme SOP perkeretaapian," jelasnya.
Sejauh ini, sudah ada enam saksi yang diperiksa polisi.
Beberapa saksi tersebut masih belum final.
"Kami masih hendak panggil saksi ahli dari Dishub, Tim TAA Polda Jateng, semabri melihat hasil investigasi dari tim KNKT," paparnya.
Polisi belum menetapkan tersangka dari kasus ini.
Baca juga: Alasan Kereta Api Tidak Bisa Rem Mendadak, Begini Sistem Pengeremannya
Menurutnya, pihaknya masih fokus melakukan pemeriksaan saksi.
"Status sopir masih saksi. Setelah pemeriksaan saksi-saksi nanti gelar perkara hingga nanti baru bisa menetapkan tersangka," paparnya.
Pengakuan Sopir Truk
Heru Susanto sopir truk trailer pelat B9943IG yang alami kecelakaan dengan Kereta Api Brantas di palang pintu Madukoro Semarang membuat pengakuan.
Ia dengan tegas membantah jika disebut kabur dari lokasi kejadian setelah peristiwa kecelakaan dahsyat itu terjadi.
Setelah kejadian Heru mengaku duduk termenung di sisi Utara rel di antara ratusan orang yang menonton kecelakaan tersebut.
"Lemes trauma. Duduk di situ. Garis polisi dipasang crane datang saya masih di situ. Saya sempat ke rumah adik di Puri Anjasmoro sama kernet pukul 00.30," jelasnya.
Ia membantah kabur dari lokasi kejadian.
Ia memilih diam saja Lantaran menunggu perwakilan perusahaan datang ke lokasi kejadian.
Sesudah perwakilan datang, ia lantas menyerahkan diri ke polisi.
Baca juga: Sopir Truk Trailer yang Ditabrak Kereta Api Brantas di Semarang Bantah Kabur: Saya Akui Salah Jalur
"Ga ada saya lari. Ga bener saya kabur. Nunggu pengurus saya ke TKP baru saya ke sini (kantor polisi) Ada mobil derek saya masih di situ," tuturnya.
Hal itu ia utarakan secara blak-blakan di kantor Satlantas Polrestabes Semarang, Kamis (20/7/2023) siang.
"Saya akui salah jalur, tahu tidak boleh. Alasan lewat situ lebih singkat hendak ke Mberok, Johar.
Mau ambil crane kirim ke Solo," paparnya kepada Tribun Jateng.
Ia memilih melewati jalur tersebut lantaran lebih cepat.
Apalagi ia sudah pernah melewati jalur itu sebelumnya.
Nahas, pada kedua kalinya truk mogok persis di atas rel kedua atau rel hulu di sisi selatan.
"Truk Mogok di rel kedua (dari utara) mati mesin, mungkin nyangkut, sempat bisa gerak maju satu meter terus ga bisa mesin mati lagi. Kernet tak suruh keluar," terangnya.
Baca juga: KA Brantas Tabrak Truk yang Mogok di Perlintasan, Ini Alasan Kereta Tidak Bisa Rem Mendadak
Ia dan kernet keluar lantaran sudah terdengar suara kereta api dari arah barat.
Jeda truk mogok hingga kereta menabrak truk sekira 5 menit.
"Saya lewat situ palang belum nutup tapi sudah ada suara sirine saat lewat rel pertama (sisi utara)," katanya.
Sementara itu tampak di kantor Satlantas Polrestabes Semarang pihak KAI juga mendatangi kantor tersebut.
Namun, mereka enggan diwawancarai.
Perwakilan dari KAI hanya sekilas berujar datang ke kantor Satlantas untuk bersilaturahmi.
Sedangkan petugas palang pintu di lokasi kejadian masih diperiksa.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Jawaban Masinis KA Brantas ketika Ditanya Soal Aksi Heroik Selamatkan Penumpang: Itu Keajaiban Tuhan
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul J Pengakuan Sopir Truk yang Ditabrak Kereta Api Brantas di Semarang, Bantah Kabur, Ini yang Dilakukan