TRIBUNNEWS.COM - Ramai diperbincangkan video seorang siswa yang bentak gurunya.
Video berdurasi setengah menit tersebut menunjukkan seorang siswa yang menendang pintu kelas dan berkata kasar.
Siswa tersebut merupakan murid di sebuah Sekolah Dasar (SD) di Sariak Laweh, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.
Kasus tersebut sebelumnya telah dilakukan mediasi yang berakhir dengan sang guru yang meminta maaf.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Lima Puluh Kota, Safaruddin pun meminta maaf.
"Saya minta maaf kepada publik, guru di tanah air, khususnya di Sumbar dan Kabupaten Limapuluh Kota," kata Safaruddin.
Baca juga: Siswa SD di Bandung Barat Harus Belajar di Kelas dengan Lesehan, Kepsek: Sudah Ajukan Bantuan
Permintaan maaf ini juga disampaikan oleh Safaruddin lewat akun instagramnya denga foto yang bertuliskan "Maafkan kami Bu Guru" pada Jumat (21/7/2023).
Selain itu, Safaruddin mengaku kecewa dengan hasil mediasi terkait kasus siswa bentak guru di SDN 07 Sariak Laweh.
Pasalnya, menurut Safaruddin, mediasi yang dihadiri oleh Dinas Pendidikan Lima Puluh Kota, pihak sekolah dan siswa serta guru dalam kasus tersebut, sangat tidak adil.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunPadang.com, mediasi tersebut berlangsung pada Selasa (18/7/2023) lalu. Namun, mediasi kembali diulang atas perintah Bupati pada Kamis (20/7/2023) kemarin.
"Hasil musyawarah (mediasi) kala itu, tampak hanya sang guru yang disalahkan dan disuruh minta maaf. Padahal kasus ini bukan sepenuhnya kesalahan guru," kata Bupati Safaruddin, Jumat (21/7/2023).
Safaruddin mengaku kecewa, terkait video klarifikasi yang terkesan menyudutkan serta menyalahkan guru secara sepihak tersebut.
Menurut Safaruddin, siswa dalam kasus tersebut juga sangat salah. Sebab, sudah berani membentak dan tak menghargai gurunya sendiri, bahkan sampai menendang pintu sekolah.
"Kemarin telah klarifikasi ulang, saya minta video yang menyalahkan guru tersebut segera diselesaikan. Sebab, semua itu tanpa sepengetahuan saya," ungkap Safaruddin.