TRIBUNNEWS.COM - Polres Sintang Kalimantan Barat melakukan penyelidikan kasus tewasnya gadis berusia 17 tahun di sebuah tempat hiburan malam karaoke.
Pihak keluarga melaporkan kasus ini karena menemukan kejanggalan atas tewasnya korban.
Hingga saat ini belum terungkap penyebab kematian gadis berinisial YFY.
Diketahui, YFY meninggal pada Senin (17/7/2023) di tempat karaoke di Sintang.
Kapolres Sintang, AKBP Dwi Prasetyo Wibowo menyatakan jajarannya akan menyelidiki kasus kematian gadis berinisial YFY (17) .
Kapolres pun langsung memerintahkan Kasat Reskrim untuk mengungkap seterang-terangnya penyebab kematian sang gadis.
Baca juga: Motif Pembunuhan di Jambi, Berawal dari Open BO dan Korban Kecewa Wajah Wanita Tak Sesuai Foto
"Kemarin (Senin) memang ada ditemukan orang meninggal dunia dan saya sudah menyampaikan ke Kasat Reskrim untuk segera menindaklanjuti supaya meninggalnya seseorang ini jelas disebabkan oleh apa," ujar Prasetyo, Jumat 21 Juli 2023.
Dengan adanya dukungan dari keluarga YFY, Kapolres yakin dugaan penyebab kematian dapat segera terungkap dengan jelas.
"Mudah-mudahan nanti setelah Kasat Reskrim bekerja, ada titik terang terhadap permasalahan yang ada. Kita juga dibantu keluarga untuk memberi kemudahan menyelidiki lebih lanjut," jelasnya.
Hingga saat ini, kepolisian belum bisa menduga apa penyebab kematian YFY.
"Masih dalam penyelidikan. Belum diketahui. Korban meninggal lokasi awal di tempat hiburan malam. Setibanya di rumah sakit sudah meninggal informasi seperti itu. Nanti kalau sudah ada perkembangan kita sampaikan kembali. Mudah-mudahan segera ada titik terang," jelas Prasetyo.
Baca juga: Pengakuan Tersangka Pembunuhan Driver Taksi Online di Bandung, Beli Potas untuk Racuni Korban
Kata Dokter
Di sisi lain, Dokter Penanggung Jawab Rumah Sakit Umum (RSU) Anugerah Bunda Jaya, Ari Satrio mengungkapkan, jika pasien atas nama YFY tiba di rumah sakit sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri.
Setelah dipastikan di Ruang IGD, gadis berusia 17 tahun itu sudah meninggal dunia.
"Kalau sampai di rumah sakit pasien dinyatakan sudah tidak sadarkan diri. Ketika kita pastikan lagi di Ruang IGD, ternyata pasien sudah meninggal. Sudah sampai tidak sadarkan diri," ungkap Ari Satrio, Jumat 21 Juli 2023.
Menurut Ari Satrio, YFY dibawa ke RSU Anugerah Bunda Jaya, pukul 03.40 WIB pada Senin 17 Juli 2023.
Dipastikan Ari, tidak ada tanda kekerasan fisik dalam tubuh YFY.
"Hasil indikasi tak sadarkan diri kami tidak bisa memastikan. Hanya memang saat sampai di rumah sakit memang sudah tak sadarkan diri. Kalau lebam tidak ada. Menurut keterangan dokter, pasien tiba pukul 03.40. Dipastikan sudah meninggal setibanya di rumah sakit. Karena berdasarkan diagnosa dokter, meninggal saat perjalanan," ungkap Ari.
Baca juga: Surat Wasiat Tersangka Pembunuhan di Kediri, Tuliskan Motif Pembunuhan Anak Kandung
Kata Pihak Keluarga Korban
Perwakilan pihak keluarga almarhum YFY mendatangi Mapolres Sintang untuk mencari fakta sebenar-benarnya terkait penyebab kematian gadis berusia 17 tahun tersebut.
Bukan hanya ke Polres Sintang, pihak keluarga juga mendatangi Rumah Sakit Umum Anugerah Bunda Sintang untuk mencari informasi waktu kematian Yolanda.
Pihak keluarga merasa kematian YFY tidak wajar dan terkesan ditutupi penyebabnya.
"Kami tidak menerima kematian yang begitu. Kami mencari kejelasan penyebab kematian. Jadi kayaknya ada yang disembunyikan. Kami tidak terima, keluarga belum terima," kata Herdison Tomas, paman Yolanda, Jumat 21 Juli 2023.
Herdison, tidak tahu jelas kronologi kematian YFY.
Yang dia tahu, keponakannya meninggal usai nge-room bersama sejumlah pria di tempat hiburan pada, Senin 17 Juli 2023.
"Kami tidak tahu bagaimana kronologi awalnya. Hanya saja awalnya katanya dari di tempat hiburan itu nge-room di situ dalam posisi jam 3 lewat dilarikan ke rumah sakit," kata Herdison.
Setelah mendapatkan kabar anaknya meninggal orangtua YFY pergi ke RSU Anugerah Bunda.
Baca juga: Mahasiswa di Yogyakarta Dimutilasi, Dua Pelaku Ditangkap di Jawa Barat, Motif Pembunuhan Diselidiki
Jenazah Yolanda tiba di Desa Tanjung Baong, Kecamatan Ketungau Hilir, pukul 13.30 WIB dibawa menggunakan ambulance.
"Bahasa dari SS (rekan YFY) jangan sampai ketahuan polisi. Ini yang buat kami curiga," ujar Herdison.
Pihak keluarga menolak autopsi karena kendala biaya.
"Karena dikatakan dari rumah sakit biayanya mencapai 20-an juta (autopsi). Keluarga panik juga bingung, uang segitu ndak mungkin ada. Sedangkan ongkos biaya rumah sakit katanya dari teman almarhum SS. Saya juga bingung SS ini yang mana," jelas Herdison.
YFY kata Herdison bekerja dengan SS di sebuah cafe di Kota Sintang.
Sudah dua tahun dan selama di Kota Sintang, dia tinggal di rumah kost.
Saat jenazah YFY tiba di rumah duka, Herdison sempat melihat ada sejumlah memar pada tubuh keponakannya.
"Waktu saya buka terlihat ada memar biru di muka, leher, dada. Kita minta kasusnya diungkap seterang-terangnya. Jangan ada rekayasa. Karena kematian ini di tempat yang tidak wajar dan sangat tidak wajar," tegas Herdison.
Andreas, tokoh pemuda perbatasan sekaligus Panglima Aliansi Solidaritas Anak Peladang (ASAP) mendesak pihak kepolisian memeriksa lima orang yang nge-room karaoke bersama dengan Yolanda pada malam sebelum meninggal.
"Kami rasa ini kematian janggal. Jangan takut kami pasang badan. ASAP bisa melaporkan kami minta pihak aparat secepatnya memproses kelima orang yang ikut ngeroom dengan Yolanda. Dalam tempo satu minggu kami harap ada perkembangan yang signifikan terhadap lima orang itu," tegas Andreas.
Artikel ini telah tayang di TribunSintang.com dengan judul Gadis 17 Tahun di Sintang Diduga Meninggal Tak Wajar di Tempat Hiburan Malam Usai Karaoke
Artikel ini telah tayang di TribunSintang.com dengan judul Polres Sintang Selidiki Penyebab Kematian Gadis Desa di Tempat Hiburan Malam