TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Ratusan orang dari berbagai paguyuban di Kota Yogyakarta, DIY ambil bagian dalam lomba panahan tradisional jemparingan, di Royal Brongto, Minggu (23/7/2023).
Jemparingan merupakan sebuah olaharaga yang sudah populer sejak masa lampau, era Kerajaan Mataram.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yetti Martanti, Minggu (23/7/2023).
Karena itu, ia berujar, aktivitas jemparingan bukan sebatas olahraga semata, karena mengandung nilai nguri-uri peninggalan nenek moyang.
"Makanya, jemparingan tidak sekedar olahraga, tapi juga ngolah rasa," urainya.
Baca juga: Blusukan ke Yogya, Mendikbudristek Nadiem Menginap di Rumah Ibu Guru
Yetti mengatakan, antusiasme publik terhadap jemparingan, di Kota Yogyakarta khususnya, cenderung masih tinggi, yang dibuktikan dengan eksistensi sejumlah paguyuban berbasis masyarakat.
"Anggotanya banyak, bahkan tidak sedikit yang beradal dari generasi muda. Jadi kita harus sering-sering melakukan aktivitas bersama," urainya.
"Salah satunya dengan menjalin sinergitas, menjaga kebersamaan melalui event seperti ini, untuk memotivasi agar generasi muda bisa ikut melestarikan budaya," imbuh Yetti.(*)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Merawat Peninggalan Nenek Moyang Lewat Lomba Jemparingan Kota Yogya