TRIBUNNEWS.COM, KENDARI - Putri, salah satu korban selamat akibat tenggelamnya kapal pincara di Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Sulawesi Tenggara (Sultra), mengungkapkan detik-detik kapal yang diperkirakan membawa 50 penumpang tersebut tenggelam pada Senin (24/7/2023).
Putri mengatakan para penumpang kapal tersebut hendak menuju Dermaga Banggai yang berlokasi di Desa Lanto, Kecamatan Masteng, Buton Tengah, Sulawesi Tenggara.
Warga yang menumpang kapal jenis pincara itu hendak menyeberang menuju Desa Lagili, Kecamatan Mawasangka Timur (Mastim).
Pincara berbentuk perahu yang dirakit menjadi satu tersebut dipergunakan untuk pulang ke rumah masing-masing usai menyaksikan perayaan HUT ke-9 Buteng.
Baca juga: Korban Meninggal akibat Kapal Tenggelam 15 Orang, 19 Hilang, 6 Selamat, Berikut Identitas Korban
"Kemudian dalam perjalanan perahu seketika berputar miring ke kiri," kata Putri dikutip TribunnewsSultra.com berdasarkan laporkan resmi kepolisian.
Setelah kapal tersebut berputar miring, seketika itu mesin perahu tersebut tiba-tiba mati.
"Seketika itu juga mesin perahu pincara tersebut mati," jelasnya.
Kemudian salah seorang penumpang menanyakan penyebab mesin tersebut mati.
"Lalu pemilik perahu pincara menjawab saya nyalakan dulu mesin kembali," ujarnya mengutip pernyataan sang nakhoda kapal.
Setelah mesin hidup kembali, perahu pincara tersebut kemudian jalan kembali.
Namun tak lama berselang, perahu tersebut justru mengalami kebocoran pada bagian depan.
"Beberapa saat kemudian perahu pincara tersebut mengalami kebocoran bagian depan," kata Putri.
Kemudian, perahu yang diperkirakan ditumpangi 50 penumpang tersebut dihantam ombak.
Hantaman ombak tersebut membuat perahu oleng dan miring ke kiri.
Baca juga: Kapal Pincara yang Tenggelam Diperkirakan Membawa 50 Penumpang Bukan 40, Nakhodanya Pemilik Kapal