Pada 2004, Justyn Vicky merantau dari Jember ke Denpasar, Bali.
Pekerjaan pertamanya adalah menjadi tukang sablon di sebuah perusahaan garmen di Tohpati, Kesiman, Denpasar.
Saat itu, ia mendapatkan upah Rp 2.000 per jam.
Setahun setelah itu, tepatnya pada 2005, Justyn Vicky ke Surabaya dan menjadi kuli bangunan.
Hanya berlangsung setahun, Justyn Vicky akhirnya berhenti dan memilih untuk mengamen.
Membutuhkan penghasilan yang pasti, Justyn Vicky lalu kembali bekerja menjadi tukang cukur rambut pada 2007.
Meski demikian, Justyn Vicky tidak akan melupakan pengalamannya dalam mencari rezeki.
Ia bahkan mengaku tidak akan pernah melupakan perjalanan tersebut.
Karena, baginya perjalanan tersebut membawanya berhasil ke tempat saat ini.
"1988-2004-2021. Di thn 2004 masih kerja kulih jadi tukang sablon di garmen di cv Kecak di Tohpati, Kesiman dengan bayaran per jam Rp 2000.
2005 pulang ke Jawa kerja nguli bangunan di Surabaya di daerah Jarak (pasar kembang) dekat Gang Doli.
2006 kerja ngamen, 2007 kerja jadi tukang cukur rambut.
Ini pengalaman betapa susahnya mencari uang tanpa meminta kepada kedua orang tua dan ini pengalaman hidup yang tidak terlupakan sampai saat ini," tulis Justyn Vicky dalam Instagramnya.
Namun, kini Justyn Vicky cukup sukses di dunia olahraga gym di Bali.