News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Baru Bekerja 4 Bulan, Wakil Direktur RSU Bahagia Makassar Dipecat Usai Viral Tampar Balita

Penulis: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok Makmur, dokter RSU Bahagia Makassar yang viral setelah aniaya balita di salah satu warkop.

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR- Wakil Direktur Pelayanan RSU Bahagia Makassar, Makmur, dipecat tidak hormat imbas viral menampar seorang balita hingga jatuh ke lantai.

Makmur adalah seorang pensiunan dokter pegawai negeri sipil. Di RSU Bahagia Makassar, Makmur hanya mengurusi manajemen.

Baca juga: Kepribadian Dokter Makmur Pelaku Pemukulan Balita di Makassar, Emosi Permainan Catur Diganggu

Konsultan Hukum RSU Bahagia Makassar Muhammad Fakhruddin mengatakan pemecatan tersebut diambil setelah jajaran direksi menggelar rapat internal pada Minggu (30/7/2023).

"Pihak rumah sakit sudah melakukan rapat internal jam 14:00 Wita, siang. Diputuskan, pihak rumah sakit mengambil sikap tegas memberhentikan yang bersangkutan dari jabatannya beserta statusnya sebagai pegawai rumah sakit," kata Fakhruddin.

Kata Fakhruddin, pemberhentian secara tidak hormat terhadap Makmur sudah sesuai dengan aturan yang berlaku di RSU Bahagia Makassar.

"Ya diberhentikan langsung karena ketentuan di rumah sakit ini diatur bahwa setiap karyawan yang terlibat kasus hukum maka wajib diberhentikan oleh pihak rumah sakit," tegasnya.


Sosok Dokter Makmur

Makmur telah bekerja di RSU Bahagia Makassar selama empat bulan.

Selama bekerja di sana, dia dianggap berdedikasi. Sebab, setiap tugas atau pekerjaan yang dibebankan terhadap dirinya selalu dikerjakan tepat waktu.

"Sebenarnya seharian dokter Makmur ini sangat bagus, dari sisi pekerja sangat produktif menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya," kata Muhammad Fakhruddin.

Muhammad Fakhruddin dan pejabat RSU Bahagia lainnya pun menduga, Makmur memiliki permasalahan pribadi.

Dugaan itu dikuatkan dengan sikap Makmur yang sepekan terakhir sebelum aksinya viral, kerap murung.

"Kami berkesimpulan tadi hasil pembicaraan di rapat bahwa ada kemungkinan yang bersangkutan ini mengalami depresi atau mengalami masalah," ujar Fakhruddin.

"Karena menurut informasi teman-teman di kantor yang bersangkutan dalam seminggu terakhir kerap menyendiri dan murung," sambungnya.

Fakhruddin menduga, dari persoalan pribadinya itulah, Makmur ke warkop Nonna Jl Anggrek Raya (TKP) untuk menghibur diri dengan bermain catur.

Baca juga: Biadab, Wakil Direktur Rumah Sakit di Makassar Pukul Balita 2 Tahun Gara-gara Bidak Catur

"Jadi karena mungkin dia ada masalah tujuan datang ke warkop untuk refreshing minum kopi sambil main catur," ucap Fakhruddin.

"Tapi tiba-tiba ada anak yang menggangu dengan refleks dia melakukan tindakan seperti itu," bebernya.


Sempat ancam ayah korban

Agung (27), ayah balita tersebut mengaku sempat mendapat ancaman dari pelaku.

Agung menjelaskan, awalnya dirinya ditelpon Makmur setelah video pemukulan anaknya itu viral di media.

"Pertama dia (M) telponka, pagi-pagi. Kan dia lihat mi itu video yang beredar, dia bilang eh jangan kau edit-edit itu video nah," ucap Agung ditemui di warkopnya.

Baca juga: Anggota Polri Aniaya Pelaku Narkoba hingga Tewas, Kompolnas: Harus Dijatuhi Sanksi Paling Berat

Setelah itu, lanjut Agung, M pun melontarkan nada ancaman akan melapor balik ke polisi.

"Setelah bicara segala macam, di situ dia (M) bilang lagi, pokoknya saya akan laporkanko juga mengenai pencemaran nama baik," ujarnya menirukan percakapan dengan M.

"Jadi saya bilang, laporma pak. Karena saya mau melapor juga ini," sambungnya.

Jumat pagi, sehari pasca kejadian di Kamis malam, Agung pun mendatangi Mapolrestabes Makassar melaporkan penganiayaan terhadap anaknya.

"Pas saya sudah melapor, dia (M) telpon lagi minta maaf. Jadi saya bilang dari tadi pagi saya tunggu permintaan maafta tapi tidak ada," bebernya.

Ayah korban sempat minta maaf

Dalam rekaman CCTV yang beredar media sosial, Makmur sedang asyik bermain catur bersama temannya. 

Kemudian datang seorang bocah di meja tersebut dan mengambil biji catur yang sedang dimainkan oleh pria itu.

Baca juga: Terganggu Main Catur, Pengunjung Warkop di Makassar Tampar Balita hingga Jatuh ke Lantai

Secara spontan, pria tersebut langsung menjitak kepala balita itu hingga tersungkur ke lantai.

Tak sampai disitu saja, pria itu juga membentak bocah malang tersebut.

Kemudian bapak korban yang diketahui bernama Agung, menghampiri dan menegur pria itu.

Agung yang juga pemilik warkop mengatakan, awalnya si pengunjung bermain catur.

Namun di saat bersamaan, sang anak datang menghampiri dan menyentuh meja catur 

"Awalnya anak saya sentuh itu meja catur, langsung ditampar hingga ke lantai. Pas jatuh saya minta maaf," ucap Agung ditemui di warkopnya, Sabtu (29/7/2023) siang.

Seusai meminta maaf, Agung mengaku juga sempat memperbaiki meja catur si pengunjung tersebut.

Namun, si pengunjung tetap emosi hingga mengeluarkan kata-kata kasar.

"Saya perbaiki catur, tapi ini bapak membentuk terus, sembarang dia bilang segala macam. Di situ pengunjung berhamburan," bebernya.

Akibat insiden itu, anak agung yang masih berumur tiga tahun mengalami luka lecet di bibir.

"Ada luka di anak saya sedikit lecet di bagian bibir gara-gara terbentur di kursi," ucapnya.

Insiden kekerasan terhadap anak itu, kata dia juga telah dilaporkan ke Polrestabes Makassar.

"Saya sudah melapor di Polrestabes kejadiannya hari kamis malam," sebutnya.

Pelaku pemukulan anak yang diduga pejabat salah satu rumah sakit swasta itu pun berpotensi di Polrestabes Makassar.

Penulis: Muslimin Emba

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Sosok Makmur Dokter Penganiaya Balita di Makassar, Kinerja Terbongkar Selama Tugas di RSU Bahagia

dan

Sosok Makmur Dokter Penganiaya Balita di Makassar, Kinerja Terbongkar Selama Tugas di RSU Bahagia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini