TRIBUNNEWS.COM – Dokter RSU Bahagia Makassar, Makmur, yang viral setelah aniaya balita di Warkop Nonna, Jalan Anggrek Raya, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (27/7/2023) lalu diduga mengalami depresi.
Konsultan Hukum RSU Bahagia, Muhammad Fakhruddin menduga saat Makmur memukul balita hingga tersungkur itu tengah memiliki masalah pribadi.
Dugaan itu dikuatkan dengan sikap Makmur yang sepekan terakhir sebelum aksinya viral, kerap murung.
"Kami berkesimpulan tadi hasil pembicaraan di rapat bahwa ada kemungkinan yang bersangkutan ini mengalami depresi atau mengalami masalah," ujar Fakhruddin, Minggu (30/7/2023), dikutip dari TribunMakassar.com.
"Karena menurut informasi teman-teman di kantor yang bersangkutan dalam seminggu terakhir kerap menyendiri dan murung," sambungnya.
Dari persoalan pribadi itu, Makmur lantas ke warkop Nonna di Jalan Anggrek Raya, Makassar, untuk bermain catur dan menghibur diri.
Baca juga: Pasutri di Balikpapan Jadi Tersangka Kasus Penipuan Emas, Berawal dari Banjir Orderan
Namun, balita yang berada di dekat Makmur itu dinilai mengganggu, sehingga mantan Wakil Direktur Pelayanan RSU Bahagia itu melakukan tindak kekerasan.
Meski begitu, Makmur rupanya dikenal sebagai sosok pejabat yang baik dan ramah.
Selama empat bulan terakhir bekerja di RSU Bahagia, yang berlokasi di Jalan Minasaupa, Kecamatan Rappicini, Makassar itu, Makmur dinggap memiliki dedikasi tinggi.
"Sebenarnya seharian dokter Makmur ini sangat bagus, dari sisi pekerja sangat produktif menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya,” kata Fakhruddin.
Dipecat Tidak Hormat karena Bermasalah dengan Hukum
Manajemen dan pimpinan RSU Bahagia memutuskan Makmur dipecat tidak dengan hormat dari jabatannya atas ulahnya yang viral tersebut.
Fakhruddin mengaku pihak rumah sakit menyayangkan tindakan yang dilakukan Makmur tersebut.
Namun, ia berharap kejadian ini bisa menjadi pembelajaran bersama, terkhusus bagi Makmur.
"Pihak rumah sakit sangat menyayangkan semoga ini menjadi pembelajaran bagi yang bersangkutan dan kita semua," kata Muhammad Fakhruddin, Minggu (30/7/2023), dikutip dari TribunMakassar.com.
"Pihak rumah sakit sudah melakukan rapat internal jam 2 siang dan diputuskan pihak rumah sakit mengambil sikap tegas memberhentikan yang bersangkutan dari jabatannya beserta statusnya sebagai pegawai rumah sakit," kata dia.
Dikatakan Fakhruddin, pemberhentian Makmur itu telah sesuai dengan aturan yang berlaku di RSU Bahagia.
Dimana setiap pegawai RSU Bahagia yang terseret permasalahan hukum harus diberhentikan.
Diberitakan sebelumnya, Makmur mendadak viral usai videonya menganiaya balita di Warkop Nonna, Jl Anggrek Raya, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Kamis (27/7/2023) malam tersebar luas di media sosial.
Aksi Makmur itu terekam CCTV di warkop tersebut dan tersebar di berbagai media sosial, salah satu akun Instagram yang mengunggah yakni @makasarinfo.
Dalam video yang beredar, Makmur yang memakai pakaian putih itu tengah bermain catur dengan seorang pria yang berada di depannya.
Lalu, Makmur dihampiri seorang balita yang terlihat menyentuh meja caturnya.
Makmur lantas secara spontan memukul kepala bocah tersebut hingga terjatuh.
Usai terjatuh, bocah tersebut terlihat ketakutan.
Video Makmur yang viral itu lantas mendapat kecaman dari warganet.
(Tribunnews.com/Linda) (TribunMakassar.com/Muslimin Emba)