Ia mengaku sudah ikhlas apabila keluarganya tidak bisa dievakuasi dari tambang emas itu.
"Sekarang sudah (enam hari), saudara kami kalau tidak terangkat apa ada daya."
"Kami sudah ikhlas dan ridho dan yang tahu adalah yang maha kuasa, kalau bisa dievakuasi adalah keajaiban," ungkapnya.
Baca juga: Ikhlas, Keluarga 8 Pekerja Tambang Emas di Banyumas yang Terjebak Pahami Proses Evakuasi Tak Mudah
Diketahui, keikhlasan keluarga itu disampaikan saat melihat langsung lokasi tambang tempat delapan penambang terjebak.
Kepala Kantor SAR Cilacap mengatakan, kedatangan keluarga di lokasi untuk menerima penjelasan secara detail bagaimana kerja Basarnas.
"Kita datangkan keluarga agar tahu bagaimana kondisinya," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Banyumas, Achmad Husein mengatakan, hanya keajaiban yang bisa menyelamatkan delapan penambang yang terjebak.
Kendati demikian, hingga proses evakuasi hari ke-6 Basarnas masih berupaya semaksimal mungkin.
Upaya evakuasi itu akan dilaksanakan selama 7 hari sesuai dengan Standart Operating Procedur (SOP).
"Dengan kata lain hanya menunggu keajaiban, kami sampaikan kepada keluarga akan berusaha sesuai SOP 7 hari."
"Namun, seandainya tidak bisa, maka keluarga akan ikhlas," ungkap Achmad.
Kronologi kejadian
Peristiwa delapan penambang emas terjebak di dalam lubang tambang itu terjadi pada Selasa (25/7/2023).
Mengutip Kompas.com, para penambang terjebak di lubang sedalam kurang lebih 60 meter yang dipenuhi air.