News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sebut Dampak El Nino Tak Main-Main, Mendagri Singgung Peristiwa di Kabupaten Puncak

Penulis: Reza Deni
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menjelaskan langkah pencegahan laju urbanisasi dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kick Off Pelaksanaan Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) Tahun 2023 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (11/7/2023).

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengingatkan dampak kekeringan dari fenomena el nino tidak main-main. 

Tito mengambil contoh Kabupaten Puncak di Papua Tengah yang tengah mengalaminya.

Kekeringan di sana membuat kawasan tersebut gagal panen hingga menyebabkan 6 orang warga meninggal dunia.  

"Dampak ini gak main-main sudah terjadi di kabupaten puncak, terjadi kekeringan, gagal panen dan 6 warga meninggal di sana," ucap Tito di Kantor Kemendagri, Jakarta, Senin (31/7/2023).

Tito pun langsung berkoordinasi dengan kepala daerah setempat agar permasalahan bantuan suplai pangan bisa diselesaikan. 

Baca juga: Tito Karnavian Minta Kepala Daerah Turun ke Pasar untuk Kendalikan Inflasi

Sebab, diketahui terdapat sejumlah permasalahan yang menghambat penyaluran disana, seperti kendala transportasi yang hanya bisa dilakukan via udara dan adanya potensi gangguan keamanan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

"Setelah berkomunikasi dengan tokoh-tokoh gereja, tokoh adat, kemudian suplai dapat masuk kesana dan sudah bisa diatasi," kata Tito.

Lebih lanjut dia menekankan bahwa kekeringan dampak el nino ini benar-benar terjadi. Sehingga Ia meminta daerah-daerah lain perlu mengantisipasi sehingga kejadian serupa tidak terulah kembali.

"Tapi poin pentingnya adalah, kekeringan itu terjadi betul. Ini perlu mendapat masukan, sehingga daerah-daerah nanti bisa paham daerahnya seperti apa dan apa yang musti dilakukan," pungkas Tito.

Dikutip dari Tribunpapuabarat, bencana kekeringan melanda dua distrik di Kabupaten Puncak, Papua Tengah.

Akibatnya, warga di Distrik Agandugume dan Lambewi kelaparan.

Bahkan, enam warga dilaporkan meninggal dunia. Satu di antaranya anak-anak.

Bupati Puncak Willem Wandik mengatakan, sebelum meninggal dunia, para korban mengalami lemas, diare, panas dalam dan sakit kepala.

"Enam warga meninggal dunia akibat bencana kekeringan ini dan juga kelaparan bagi masyarakat di daerah terdampak," kata Bupati Puncak Willem Wandik dalam keterangan tertulisnya, Kamis (27/7/2023).

Menurut data Kementerian Sosial, warga yang mengalami dampak kekeringan berjumlah 7.500 jiwa. Mereka mengalami kelaparan lantaran gagal panen.

"Warga yang terdampak gagal panen di dua distrik itu berjumlah 7.500 jiwa," kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Perlindungan Korban Bencana Alam Kemensos Adrianus Alla.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini