Laporan Wartawan Tribun Banyumas Permata Putra Sejati
TRIBUNNEWS.COM, BANYUMAS - Keluarga korban penambang ilegal pasrah atas nasib ke-sanak saudaranya yang terjebak di Lubang Bogor.
Sebab hingga hari ke-7 tim SAR belum ada tanda-tanda akan membuahkan hasil.
Operasi SAR masih belum berhasil mengeluarkan korban yang terjebak di lubang galian di Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah ini.
"Adapun kendala yang tim SAR gabungan alami yaitu debit air yang masuk ke dalam lubang galian semakin besar," kata Kepala Kantor SAR Cilacap, Adah Sudarsa, Selasa (1/8/2023).
Padahal, pompa penyedot air sudah kita operasionalkan selama 24 jam namun air bukannya berkurang malah bertambah naik terus.
Baca juga: Update Evakuasi 8 Penambang di Banyumas Hari ke-6, Tim SAR Lakukan Pengalihan Aliran Air
"Di dalam itu lubang semakin menyempit bisa letter S jadi tidak sesederhana seperti tangga," jelasnya kepada Tribunbanyumas.com.
Operasi SAR akan ditutup sekitar pukul 14.30 WIB dan ditandai dengan tabur bunga dan pemasangan prasasti di depan area lubang tambang.
Sebelumnya sempat dikabarkan permukaan air turun hingga 14 meter dari bibir lubang galian, hari ini air kembali naik menjadi 12 meter.
Ini berarti terdapat kenaikan muka air setinggi 2 meter.
Adapun alat yang dikerahkan hingga operasi SAR ini diantaranya pompa air, alat deteksi pencarian seperti xaver, scan sonar, live detector, alat-alat mauntainnering, SCBA, dan alat selam.
Hari ini, keluarga korban akan melakukan tabur bunga di 'Lubang Bogor' tempat 8 pekerja tambang terjebak.
Ini dilakukan karena Selasa ini merupakan hari terakhir operasi SAR evakuasi penambang emas yang terjebak pada 'Lubang Bogor' sejak Selasa (25/7/2023) malam.
Artikel ini telah tayang di TribunBanyumas.com dengan judul Tabur Bunga untuk 8 Korban Tambang Emas Ilegal di Banyumas pada Hari Terakhir Operasi SAR