Selain itu, S juga berperan dalam merekrut orang untuk melakukan aksi bom bunuh diri.
Baca juga: Sosok RS, Terduga Teroris di Sukoharjo, Istri Bomber Astana Anyar, Dorong Suami Lakukan Pengeboman
Diketahui S sudah cukup lama belajar merakit bom.
"S ini adalah keturunan atau anak didik dari dedengkot ahli bom dan teror. Kita tahu Dr. Azahari," ujar Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Densus 88 Antiteror Mabes Polri, Pol Aswin Siregar.
Sementara tersangka lainnya, yakni, TN, AG, PS, dan RS mempunyai peran untuk membantu pembuatan bom.
"Misalnya, mencari bahan-bahan yang dibutuhkan oleh S," ujar Ahmad.
RS, kata Ahmad, berperan sebagai istri Agus Muslim.
Ia juga mendorong suaminya untuk melakukan aksi bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar.
"RS mempunyai peran sebagai seorang istri, mengetahui dan mempunyai semangat yang tinggi, mendorong AM untuk melakukan bom bunuh diri," kata Aswin.
Untuk AG, ia mendapatkan bom rakitan yang dikirim langsung oleh S.
Pendanaan dari sumbangan kotak amal
Pembiayaan aksi teror dengan target Mapolresta Solo dikumpulkan tersangka dari puluhan kotak amal.
Kotak amal tersebut sengaja disebar oleh tersangka di wilayah Soloraya.
Ada dua jenis kotak amal yang ditandai oleh para tersangka yakni Kotak Sumbangan Sahabat Langit dan Kotak Sumbangan Sahabat Umat.
"Kotak-kotak sumbangan itu adalah sarana untuk mengumpulkan pendanaan mereka," jelas Aswin.
Identitas dan waktu penangkapan 5 tersangka
Adapun identitas masing-masing terduga teroris yang diamankan yakni: