News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penangkapan Terduga Teroris

Sosok S Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88 di Boyolali: Murid Doktor Azahari-Simpatisan ISIS

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(KIRI) S, tersangka terduga teroris yang diamankan Densus 88 di Boyolali dan (KANAN) Gembong teroris asal Malaysia Doktor Azahari. Berikut sosok dari S yang ternyata murid Doktor Azahari dan simpatisan ISIS.

S lewat gurunya belajar meracik bom dari bahan-bahan tertentu dan juga switching hingga menghasilkan paket bom yang siap digunakan.

Baca juga: Sosok RS, Terduga Teroris di Sukoharjo, Istri Bomber Astana Anyar, Dorong Suami Lakukan Pengeboman

Peran S dalam aksi teror

Juru Bicara Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, Kombes Aswin Siregar saat memperlihatkan foto S. (Tangkap layar kanal YouTube Polresta Surakarta Official)

Aswin kemudian membeberkan peran S dalam aksi teror bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar pada 7 Desember 2022 lalu.

"S mengantar sendiri paket bom yang akan diledakan ke tersangka AS alias AM pelaku bunuh diri, menyerahkan di satu daerah," ucapnya.

Dari hasil pendalaman sementara, S ternyata juga merencanakan aksi teror di Solo Raya.

S menargetkan Mapolresta Surakarta sebagai target bom bunuh diri.

Awalnya teror akan dilakukan waktunya bersamaan dengan teror di Polsek Astana Anyar.

"Alhamdulillah, bisa kita cegah. Memang ada satu paket bom yang sudah ia siapkan untuk mencari pengantinnya untuk melakukan bom bunuh diri," urai Anwar.

Sementara dalam aksi terornya, S dibantu oleh tersangka lain yang sudah diamankan.

Anwar menegaskan, pihaknya masih melakukan pendalaman secara intensif kepada 5 tersangka, termasuk S.

"Akan kita update lagi ke depannya," tandasnya.

Baca juga: Sosok 2 Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88 di Sukoharjo-Boyolali: Seorang Kepsek dan Penjahit

S di mata warga

Polisi saat memperlihatkan barang bukti penangkapan terduga teroris di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. (Tangkap layar kanal YouTube Polresta Surakarta Official)

Ketua RT di tempat tinggal S, Ngadino membenarkan warganya ditangkap karena diduga sebagai teroris.

S sendiri sehari-hari bekerja sebagai seorang penjahit.

Ia memperoleh keahliannya dari ilmu yang diajarkan sang ayah.

"Keseharian itu jahit jas," ucap Ngadino, dikutip dari TribunSolo.com.

Ngadino menambahkan, S jarang berkumpul berkumpul dengan warga.

Ia juga tidak mau ikut ronda hingga membayar iuran desa.

"Orangnya tertutup. Tidak seperti kita-kita masyarakat biasa gitu," beber Ngadino.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunSolo.com/Tri Widodo)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini