TRIBUNNEWS.COM - Bus rapid transit (BRT) Trans Jateng koridor 7 rute layanan Solo-Sukoharjo-Wonogiri resmi beroperasi.
Sebelumnya, BTR Trans Jateng tersebut diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dengan pecah kendi di Alun-Alun Wonogiri pada Selasa (8/8/2023) dengan didampingi oleh Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Ganjar pun berharap, BRT Trans Jateng tersebut dapat memberikan manfaat.
"Di akhir tahun ini kita launching yang terakhir, sehingga menggenapkan seluruh program sehingga lengkap. Mudah-mudahan bermanfaat," ungkapnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Rabu (9/8/2023).
Selama masa promo, tarif Trans Jateng rute Solo-Sukoharjo-Wonogiri digratiskan selama seminggu, mulai dari Selasa (8/8/2023) hingga Minggu (15/8/2023).
Untuk tarifnya, Bus Trans Jateng menerapkan dua jenis tarif murah pada jarak jauh atau dekat.
Pelajar, buruh, dan veteran hanya dikenakan tarif Rp2.000, sedangkan untuk umum Rp4.000.
Baca juga: Lowongan Kerja Lulusan SMP, SMA/SMK, D4, S1 di Trans Jateng Koridor Solo - Wonogiri
Tarif murah ini adalah komitmen Ganjar untuk masyarakat yang membutuhkan.
"Dan tadi kita tanya kepada penumpang rasanya ini oke, di sisi tarif tadi ada buruh, ada pelajar dengan Rp2000 oke, pedagang tadi Rp4000 oke," ujarnya.
“Kami masih mendedikasikan kepada kawan-kawan buruh, pelajar, orang-orang tua, veteran dengan tarif khusus sebagai sebuah tindakan afirmasi kepada mereka,” imbuh Ganjar.
Kini, Bus Trans jateng melayani tujuh rute perjalanan, yaitu Semarang-Bawen, Purwokerto-Purbalingga, Semarang-Kendal, Magelang-Purworejo, Solo-Sragen, Semarang-Grobogan, dan terbaru Solo-Sukoharjo-Wonogiri.
Koridor 7 ini terintegrasi dengan layanan Trans Jateng rute Solo-Sumberlawang, di Terminal Tipe A Tirtonadi, dan transportasi umum di sekitarnya.
Di koridor 7 ini, total dioperasionalkan 12 unit armada, dua armada ramah difabel dan satu armada cadangan.
Sebanyak 14 unit armada tersebut akan beroperasi mulai pukul 05.00 WIB hingga 19.00 WIB, setiap hari.
Bus berangkat dari Terminal Tirtonadi Solo hingga Terminal Tipe C Wonogiri.
Kalangan Disabilitas Sambut Baik
Bus Trans Jateng ini merupakan jawaban dari pemerintah untuk memberi aksesibilitas bagi masyarakat di tiga daerah tersebut.
Kalangan disabilitas di wilayah Wonogiri dan sekitarnya menyambut baik peresmian BRT Trans Jateng koridor Wonogiri-Sukoharjo-Solo tersebut karena ramah disabilitas.
"Busnya ada akses difabel. Jadi untuk nanti bisa mandiri, mau kemana, tidak perlu diantar," kata anggota Forum Difabel Kabupaten Wonogiri, Eni Widyastuti usai peresmian BRT Trans Jateng Wonogiri-Sukoharjo-Solo di lokasi, dikutip dari TribunJateng.com.
Eni pun menceritakan pengalamannya dulu sebelum ada BRT Trans Jateng, ia harus naik bus biasa atau tanpa fasilitas ramah disabilitas.
Bahkan, terkadang, difabel harus digendong atau berdesakan. Kemudian, saat turun, kadang ia harus turun ke bawah atau mengesot.
Baca juga: Cerita Agung Tarmanto, 25 Tahun Jadi Sopir, Mulai Rasakan Kesejahteraan setelah Gabung Trans Jateng
"Sangat membantu difabel. Kalau dulu kan, difabel kalau mau keluar-keluar, enggak ada transportasi yang accessable. Kalau sekarang ada akses, jadi bisa keluar-keluar," ujar Eni.
Ketua Forum Difabel Kabupaten Wonogiri, Sutadi menilai BRT Trans Jateng sudah bagus dan nyaman bagi difabel.
Selain itu juga, dalam berkendara, pengemudi bus juga hati-hati.
"Kami para difabel itu, perjalannya (naik BRT) merasa nyaman," kata Sutadi di lokasi peresmian bus.
Ia berharap bus terus ramah dengan difabel karena sangat membantu kalangannya di Kabupaten Wonogiri dan ingin bus dengan akses difabel bisa lebih banyak lagi ke depannya.
(Tribunnews.com/Rifqah) (TribunJateng.com/Franciskus Ariel Setiaputra)