Bahkan Riski meminta M untuk menganiaya dirinya daripada korban yang masih bayi.
"Saya tidak tega lihat anakku dipukul, saya bilang, mending saya pukul daripada anakku," tuturnya, dikutip dari Kompas.com.
Korban mengalami luka memar di kepala dan punggung akibat penganiayaan yang dilakukan M.
Riski kemudian membawa anaknya ke RS Ibnu Sina, namun nyawa korban tidak tertolong.
Baca juga: Seorang ART di Gambir Ketahuan Bawa Jasad Bayi ke Rumah Sakit, Berkilah Disuruh Teman
Sementara bibi korban, Riska membenarkan MAF dianiaya karena pelaku kesal.
"Dianaya karena gara-gara rewel dan nakal tapi kan namanya juga anak-anak pasti aktifkan, tidak mungkin tidak (aktif)," tandasnya.
MAF menderita luka di punggung hingga bagian kepala akibat penganiayaan.
"Lukanya di belakang punggung sama bagian telinga sama kayak ada bekas benturan di atas alis," tandasnya.
Setelah MAF meninggal, ibu korban menjadi trauma dan sulit diajak berkomunikasi.
Ia berharap petugas kepolisian segera menangkap pelaku yang telah menghilangkan nyawa bayi tidak berdosa itu.
"Harapannya kasus ini tetap dilanjut (proses hukum) biar didapat pelakunya, kalau anaknya (pelaku M) tidak didapat biar orangtuanya dulu ditahan biar anaknya muncul (menyerahkan diri)," tegasnya.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunTimur.com/Muslimin Emba) (Kompas.com/Dasril Yahya)