TRIBUNNEWS.COM, KLATEN -  Sempat dibuatkan surat kematiannya karena tidak pulang belasan tahun, Purwadi (46) pulang ke rumahnya.

Purwadi adalah warga Desa Sengon, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Baca juga: Operasi Pencarian Seorang Nelayan Kapal yang Hilang di Perairan Pulau Nusakambangan Resmi Ditutup

Keluarga mengajukan surat kematian karena anaknya membutuhkannya.

Hilang setelah gempa

Purwadi menghilang sejak 2006 silam tepatnya setelah kejadian gempa. 

Purwadi kemudian ditemukan di wilayah Cengkareng, Tangerang dan kini sudah diantarkan pulang ke rumahnya di Desa Sengon.

Relawan yang mendampingi Purwadi, Rahmad Widodo mengatakan, Purwadi diantarkan pulang hari Sabtu (12/8/2023).

Sebelumnya, Purwadi diketahui pergi meninggalkan rumah usai kejadian bencana gempa 2006 silam.

BERITA REKOMENDASI

Surat Kematian Dibuat Keluarga Karena Hilang Belasan Tahun, Warga Klaten Ditemukan di Tangerang

Hilang Belasan Tahun, Warga Klaten Ditemukan di Tangerang Setelah Surat Kematiannya Terbit

Pria Klaten Pulang Setelah 17 Tahun Hilang, Keluarga Sudah Buat Surat Kematian sejak 2011

Kisah Pria di Klaten Pulang ke Rumah usai Hilang 17 Tahun, Keluarga Sudah Buat Surat Kematian

Sosok Purwadi, Pria Asal Klaten Pulang Setelah 17 Tahun Hilang, Keluarga Sudah Buat Surat Kematian

17 Tahun Hilang, Pria Asal Klaten Pulang, Pergi saat Gempa 2006, Keluarga Sudah Buat Surat Kematian

Kronologi Warga Klaten Sudah Dibuatkan Surat Kematian, Ternyata Masih Hidup dan Berada di Tangerang

17 Tahun Hilang saat Gempa 2006, Pria Asal Klaten Pulang, Keluarga Sudah Buat Surat Kematian - Tribun Video

"Cerita awal dia sejak awal paska gempa beliau pergi dari rumah saat itu, hingga 17 tahun," ujar Rahmad kepada TribunSolo.com.

Ia mengetahui informasi keberadaan Purwadi usai viral di sosial media Facebook.

"Saya tahunya ada info di Facebook, banyak relawan kabari saya karena saya orang Sengon. Rupanya informasi itu ditangani oleh Dinsos Klaten," ucapnya.

Purwadi sendiri ditemukan yayasan di sekitar tempat pembuangan sampah (TPS).

Ditemukan sudah lama di sekitar TPS, lalu dibawa pulang sama pengurus ke yayasan.

Saat diajak komunikasi oleh pihak yayasan asal Jakarta, Purwadi memberikan infomasi dimana ia tinggal, setelahnya baru ia diantar pulang.

"Setelah tahu, pihak yayasan asal Jakarta antar pulang hari Sabtu kemarin. Diterima oleh pihak desa dan semua perangkat desa," jelasnya.