News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perkelahian 2 Keluarga di Bengkulu Menewaskan 3 Orang, Iin yang Dirawat di RS Kini Jadi Saksi Kunci

Penulis: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ruang rawat Iin Fernando, saksi kunci duel maut dua lawan dua di Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu dijaga ketat polisi. Polisi masih menunggu kondisi kesehatan Iin pulih untuk memintai keterangan terkait perkelahian dua keluarga yang menyebabkan 3 orang tewas.

Bahkan permasalahan ini sempat dimediasi namun gagal karena kedua keluarga keukeh dengan pendapatnya masing-masing.

Warga Desa Batu Kuning Ardianto mengatakan, pemicu perkelahian berujung maut ini diduga masih faktor permasalahan lama, yaitu saling klaim lahan sawah.

"Kalau cerita-ceritanya permasalahan lama. Saling akui lahan persawahan tempat lokasi kejadian tersebut," kata Ardianto, yang juga Kades Batu Kuning Terpilih.

Diketahui Desa Batu Kuning terletak bertetangga dengan desa yang menjadi TKP duel maut antara dua keluarga ini yakni Desa Sebilo.

Aparat kepolisian Polres Bengkulu Selatan sedang melakukan pengamanan di RSHD Manna usai duel maut dua lawan dua yang menewaskan 3 orang, Senin (14/8/2023). Satu orang lagi, Ini masih dirawat di RSHD Manna. (TribunBengkulu.com/Ahmad Sendy Kurniawan)

Menurut Ardiyanto, lahan persawahan tersebut memang milik keluarga Kani.

Namun, menurut keterangan Jono, persawahan tersebut sudah dijual oleh salah seorang keluarga Kani.

Kemudian, permasalahan tersebut dilanjutkan pembuktian dengan memanggil orang yang diduga menjual lahan tersebut.

Setelah dipanggil dan dipertemukan, keluarga Kani yang disebut-sebut sudah menjual lahan sawah itu membantah pernyataan Jono.

Kani mengaku tidak pernah menjual lahan sawah ke Jono.

Baca juga: Duel Maut di Ogan Komering Ulu Bikin Emak-Emak Lari Ketakutan, 1 Orang Tewas Ditusuk

"Kalau ceritanya sawah tersebut sudah dibeli oleh orang tua Jono dari salah satu saudara Kani," kata Ardianto.

"Setelah dipertemukan dengan saudara Kani yang disebut menjual lahan kepada keluarga Jono, saudara Kani ini menyatakan tidak pernah menjualnya. Nampaknya, saling tidak terima lalu terjadilah perkelahian ini," jelas Ardianto.

Sementara itu, awal mula perkelahian berujung maut sampai saat ini belum diketahui.

Lantaran, tidak ada saksi mata yang melihat kecuali Iin yang kini dalam kondisi kritis.

Sementara itu Kepala Desa Ganjuh, Yayan Maryadi membenarkan kejadian perkelahian antara dua keluarga berujung maut tersebut.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini