News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perdagangan Orang

Cerita PMI Ida Asal Cianjur Saat Dijebak Jadi PSK di Dubai Hingga Bisa Diselamatkan

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani menyambut kedatangan PMI Ida (30) asal Cianjur di kantor BP2MI, Jakarta, Rabu (16/8/2023).

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Cianjur, Jawa Barat, Ida atau IOW akhirnya bisa kembali ke tanah air pada Rabu (16/8/2023).

Ida mengalami eksploitasi dan terlibat jaringan prostitusi, serta terindikasi sebagai korban jaringan perdagangan orang di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

Baca juga: Kemenlu: Tereksploitasi di UEA, PMI Ida Asal Cianjur Terindikasi Korban Perdagangan Orang 

Video dua anaknya, Herawati (15) dan Muhammad (11) viral, menarik perhatian publik sebab Ida diduga disekap oleh suatu kelompok dan dijadikan pelayan seks, usai kabur dari majikannya.

Sesampainya di Jakarta, Ida pun menceritakan awal mula dirinya bisa bekerja di Dubai. 

"Awalnya ditawari kerjaan ke Saudi sama sponsor lewat SMS, uang pit nya 8 juta," kata Ida saat ditemui di kantor BP2MI, Jakarta, Rabu.

Berangkat tahun 2022, Ida dijanjikannya bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) di Dubai.

Sempat bekerja sebagai ART selama 7 bulan, Ida mendapat majikan yang kurang baik, sehingga ia tergiur dengan tawaran seseorang di Facebook untuk bekerja di tempat lain. 

Ia pun memutuskan untuk kabur dari majikan pertamanya, dan bekerja di tempat yang belakangan ia ketahui merupakan tempat prostitusi. 

"Berangkat tahun 2022. Setelah sampai sana aku masuk agent 3 hari, terus ada majikan yang booking, kerja di majikan 7 bulan. Karena majikan kurang baik, kurang makanan, kerjaan banyak. Lalu ada yang nawarin lewat FB, yang katanya kerjaannya bagus, gajinya lumayan. Dia ngirimin driver, lalu aku share loc tempat majikan, terus aku keluar malam-malam," kata Ida.

"Janji kerjaan yang bagus itu tidak ada. Langsung dibawa ke center, tempat kerjaan yang nggak bagus itu," ujarnya.

Di tempat prostitusi yang ia sebut 'center' itu, selain dirinya ada seorang WNI lainnya yang berinisial S yang juga dipekerjakan disitu.

Berbeda dirinya yang dijebak untuk bekerja di center, banyak orang dari negara lain, seperti dari Bangladesh, Pakistan, hingga Nepal yang memang niat bekerja disitu.

Meskipun Ida mengaku tidak pernah mendapatkan kekerasan, namun ia merasa tidak nyaman dengan kondisinya yang terus-terusan sakit.

Baca juga: 2.195 Korban Perdagangan Orang Diselamatkan dalam Kurun Waktu 2 Bulan

Kondisi lokasi dan kamar kecil untuk tidur 2 orang, bahkan ia tidak pernah mendapat bayaran selama tiga setengah bulan berada di center itu. 

"Aku tidak pernah ngalamin (kekerasan). Aku kerja di center tiga bulan setengah karena aku kebanyakan sakit. Karena mungkin kerjanya nggak bagus, dan kebanyakan nolak juga," kata Ida. 

Mulanya ia tidak tahu video kedua anaknya yang meminta bantuan pemerintah untuk menyelamatkannya viral.

Sebelumnya, selama 16 hari tidak bisa menghubungi keluarga, dikarenakan ponselnya hilang.

Namun seseorang meminjaminya ponsel untuk bisa menghubunginya suaminya yang ada di Indonesia dan meminta bantuan. 

"16 hari tidak ada kontekan dengan keluarga. Terus aku minta kontek sama Ci Mamun, untuk bisa telepon dengan suami. Tolongin, aku mau keluar dari sini, dari tempat kerja aku. Terus selama itu nggak kontek lagi, karena hapenya punya orang, bukan punyaku sendiri. Punyaku sendiri diambil orang, nggak tau siapa yang ambil," kata Ida.

"Kesini-kesininya itu aku lihat video anak yang laporan. Setelah itu, nggak tau berapa hari datanglah polisi nolongin aku," katanya.

Baca juga: Kisah Sedih 2 Warga Banten Korban Perdagangan Orang: Jadi ART di Suriah, Sering Dipukul dan Dijambak

Melalui koordinasi KJRI Dubai dengan Kepolisian Dubai, pada 10 Juli 2023, Ida akhirnya berhasil diamankan dari penyekapan.

Ia kemudian ditempatkan di Dubai Women and Children Foundation untuk pemulihan psikologi serta investigasi kasus. 

Ida pun bersyukur bisa diselamatkan dari tempat prostitusi itu. 

"Alhamdulillah bersyukur banget, aku bisa pulang bertemu keluarga. Terima kasih untuk semua yang membantu," katanya. 
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini