Ia menjelaskan, untuk sampai ke pelabuhan, mereka harus menaiki perahu.
Warga pun menyiapkan perahu untuk mereka bisa menyeberang dari dermaga desa menuju pelabuhan.
Tak hanya itu, momen haru terjadi saat mahasiswa KKN UGM hendak meninggalkan Jembatan Boiyauw sebelum menyeberang ke Pulau Neira.
Puluhan siswa secara tiba-tiba keluar dari sekolah diikuti warga desa yang ikut mengiringi mereka sampai naik ke kapal.
Tak ayal, momen ini membuat mahasiswa KKN terharu hingga menangis.
Ia mengaku tidak tahu secara pasti apa alasan warga rela melakukan hal ini.
"Di Desa Lonthoir, mahasiswa melakukan doa bersama warga di balai desa. Penuh air mata saat momen berpamitan tersebut dilakukan," ungkapnya.
"Tidak tahu alasan pastinya. Reaksi dari kami sangat terharu bahkan menangis karena berpisah dengan orang-orang yang sangat baik hati dan sayang terhadap kami," pungkas Jacgua.
(Tribunnews.com/Isti Prasetya, Kompas.com/Yefta Christopherus Asia Sanjaya)