News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Golkar Berang Edy Rahmayadi Mengaku Lupa Wagub Sumut Musa Rajekshah Saat Paripurna: Itu Aneh

Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Isu pecah kongsi (pekong) antara Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi dengan Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah atau Ijeck mengemuka. Bahkan, berkali-kali mereka saling sindir ketidakharmonisan.

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - DPD Partai Golkar Sumatra Utara mengkritik gaya lelucon Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi yang mengaku lupa dengan Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah atau Ijeck.

Edy Rahmayadi mengaku lupa Ijeck ketika mengawali pidatonya dalam sidang paripurna terakhir di Gedung Paripurna DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan, Rabu (16/8/2023).

Baca juga: Pecah Kongsi, Golkar Putuskan Tidak Dukung Edy Rahmayadi di Pilgub Sumut 2024

"Yang terhormat ketua dan wakil ketua dan seluruh anggota dewan. Yang saya hormati forkopimda, Wakil Gubernur Sumatra Utara, lupa saya sama Wakil Gubernur Sumatra Utara. Saking lama saya ditinggalkannya, sampai lupa saya. Musa Rajekshah," ujar Edy, dalam rapat beragendakan pengumuman akhir masa jabatan gubernur dan wakil gubernur.

Edy pun sempat menyinggung sosok gubernur selanjutnya yang akan memimpin Sumatra Utara pada tahun 2024 mendatang.

Edy menyebut, siapapun sosok tersebut harus bercita-cita membangun Sumut Bermartabat seperti visinya saat mencalonkan diri bersama Musa Rajekshah pada Pilkada 2018 lalu.

"Kalau tadi Bamsoet (Ketua MPR RI) mengatakan siapapun Presidennya, mau Ganjar, Prabowo Anies. Tak masalah, yang penting membangun negara ini. Untuk itu saya sampaikan mungkin 5 September. Sekarang jangan dulu karena saya masih gubernurnya," ujar Edy Rahmayadi.

Menurut Edy, semakin banyak yang mencalonkan diri sebagai gubernur, maka akan semakin baik.

"Siapapun nanti yang mau jadi gubernur, semakin banyak calonnya, semakin baik. 12 juta rakyat Sumut akan memilihnya. Sehingga rakyat itu akan bebas memilih siapa yang akan menjadi pemimpin di provinsi ini. Apakah saya, Edy Rahmayadi, apakah Baskami Ginting, apakah Rahmansyah Sibarani, atau Musa Rajekshah? Siapapun, yang penting harus becita-cita menjadikan Sumut kita ini menjadi Sumut Bermartabat," kata Edy.

Mantan Pangkostrad itupun mengatakan, semua yang akan menjadi peserta Pemilu/Pilkada, harus memulai (start) bersama-sama.

Baca juga: Edy Rahmayadi Tidak Berpasangan Lagi dengan Ijeck di Pilgub: Tinggi Kami Beda, Susah Kalau Foto

"Tapi jangan sekarang, nanti habis 5 September. Kita start sama-sama. Namanya orang bertanding orang mau megang start itu tepat watunya dan hasilnya juga ditentukan waktunya. Siapa yang mendahuluinya haram hukumnya," ujarnya.

Tanggapan Golkar

Sekretaris Golkar Sumut, Datok Ilhamsyah menilai apa yang disampaikan Edy Rahmayadi adalah sesuatu yang luar biasa dan aneh. 

Meski begitu, dia mengaku tak terkejut dengan gaya bahasa dan kepemimpinan mantan Pangkostrad tersebut. 

Menurutnya, masyarakat juga telah mengetahui hal tersebut. 

"Menurut saya itu hal yang luar biasa. Tapi kita tak terkejut dengan gaya kepemimpinan seperti itu. Ya kami anggap itu hal yang biasa dan masyarakat juga sudah tau itu," kata Ilhamsyah kepada Tribun Medan, Kamis (17/8/2023). 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini