"Kejadian siang kemarin, setelah istirahat sebentar lalu lanjut lomba. Agung (warga) ini kan sedang menyalakan lagu Kemerdekaan saat lomba tiba-tiba dua orang itu keluar dari rumah buka pagar dan yang pakai seragam loreng itu menendang speaker, " ujar Betty.
Baca juga: VIRAL Video Gerobak di Tuban Berjalan Tanpa Pengemudi, Warga Bangilan Ungkap Fakta Mengejutkan
Setelah menendang speaker, kedua pria itu berdebat dengan warga.
Kemudian, salah satunya masuk lagi ke dalam rumah dan kembali keluar dengan membawa satu sajam jenis parang.
Betty juga menjelaskan jika dua pria tersebut bukan warganya, namun ibu mereka yang tinggal di lingkungan RT-nya.
"Setelah berdebat dengan warga, rombongan itu masuk ke dalam rumah dan mengambil sebilah parang. Kemudian ribut lagi, untung warga tidak anarkis," katanya.
Mencegah situasi memanas, Betty akhirnya menghubungi Kanit Binmas Polsek setempat untuk meredam keributan dengan menghubungi pihak Denpom.
"Saya menghubungi polisi dan Denpom, Alhamdulillah dari Binmas Polsek datang dan Denpom mengamankan dua oknum tersebut sekitar pukul 14.30 WIB," ungkapnya.
Baca juga: Viral Aksi Heroik Petugas Sound System Panjat Tiang Bendera Demi Ambil Tali yang Putus: Saya Reflek
Anak korban trauma
Agung (24) pemilik speaker yang dirusak oleh dua orang oknum TNI mengatakan, keduanya datang sambil meneriakkan tentang izin menggunakan musik.
Sebab lokasi rumah orang tua oknum TNI itu berhadapan dengan rumah korban.
"Dia nanya 'ada izin apo kalian pakai musik ini?" ungkap Agung.
Ia menerangkan, orang yang menendang speaker adalah Pratu Y yang saat itu menggunakan seragam dinas loreng sedangkan Serda RP memegang parang.
"Yang nendang yang pakai baju loreng. Sambil membentak mereka debat dengan saya, setelah itu masuk ke rumah satunya mengambil parang. Kami tidak saling serang cuma adu mulut, " katanya.
Akibat kejadian itu, anak Agus yang masih bayi mengalami trauma karena saat kejadian Agung sedang menggendong anak.