TRIBUNNEWS.COM - Permasalahan sampah nampaknya terjadi di berbagai daerah.
Setelah beberapa waktu lalu ramai tumpukan sampah di DI Yogyakarta, kini permasalahan sampah juga terjadi di Kota Ambon.
Sampah terlihat menumpuk di kawasan Ahuru-Arbes, Kota Ambon, Maluku, Minggu (20/8/2023).
Sampah tersebut kembali menumpuk, padahal sebelumnya ada 120 ton sampah diangkut.
Mengutip TribunAmbon.com, sampah kembali menumpuk karena diperkirakan ada pembuangan sampah dengan skala besar.
Salah seorang warga mengatakan, tumpukan sampah tersebut sudah sering terjadi, meskipun telah dibersihkan.
Baca juga: 2 Hektare Lahan Sultan Ground di Bantul Terbakar, Diduga karena Warga yang Bakar Sampah
"Ini bukan kali pertama, sudah berulang kali begini, sudah dibersihkan kemudian warga yang bukan tinggal disini kembali membuang sampah," katanya.
120 Ton Sampah Diangkut
Diketahui, dua pekan lalu, tepatnya Senin (7/8/2023) lalu, sebanyak 120 ton sampah diangkut dari kawasan Ahuru, Kota Ambon.
Plt Kabid Persampahan Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan (DLHP) Kota Ambon, Nizar mengonfirmasi hal tersebut.
"Tadi sekitar 8 truk dari total armada sekitar 15 yang sudah berjalan, kali in estimasi lebih kurang dari pengangkutan sebelumnya yang hanya 120 ton saja," katanya.
Diketahui, sampah tersebut lebih sedikit dari yang diangkut pada Juni lalu.
Pada Juni 2023 lalu, ada 170 ton sampah yang diangkut.
Baca juga: Siswa Sekolah di Bantargebang Rayakan Kemerdekaan Lewat Aksi Belajar Memilah Sampah
Pada pengangkutan bulan Agustus tersebut, jalan sekitar harus ditutup lantaran banyaknya truk pengangkut sampah.
Pemkot Kota Ambon pun berharap, masyarakat bisa berpartisipasi serta membantu pemerintah untuk mengelola sampah dengan baik.
"Misalnya sampah organik dapat diolah menjadi kompos, pakan ternak, eko-enzim dan lain-lain," lanjutnya.
Ia juga mengimbau warga untuk membuang sampah pada tempatnya dan di waktu yang tepat, agar tak terjadi penumpukan sampah.
Tumpukan Sampah di Kota Serang
Beberapa hari yang lalu, permasalahan sampah juga terjadi di Kota Serang, Banten.
Sampah menumpuk di tiga titik Tempat Pembuangan Sampah (TPS).
Ketiga TPS yang mengalami penumpukan sampah yakni di Jalan Raya Panancangan Baru, Jalan Samaun Bakri serta di Jalan Raya Trondol, Kota Serang.
Tumpukan sampah tersebut pun membuat masyarakat mengeluh.
Diketahui, tumpukan sampah tersebut belum diangkut oleh petugas dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) selama beberapa hari.
Seorang warga, Munaroh, mengatakan, sampah-sampah tersebut diangkut setiap hari oleh petugas DLH.
"Biasanya setiap hari diangkut, soalnya sehari engga diangkut aja sampahnya banyak luber ke jalan raya," katanya.
Menanggapi hal tersebut Kepala DLH Kota Serang, Farach Rich mengakui adanya keterlambatan pengangkutan sampah beberapa hari terakhir.
Baca juga: Selain Kendaraan, WALHI Sebut PLTU dan Kebiasaan Bakar Sampah Sumbang Polusi Udara di Jakarta
"Tidak diangkut selama dua hari," kata Kepala DLH Kota Serang, Farach Rich saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (15/8/2023).
Ia juga mengatakan, ada beberapa hal menyebabkan sampah di tiga TPS lambat diangkut.
Yang pertama, pihak DLH Kota Serang hanya memiliki 37 armada pengangkut sampah.
"Armada pengangkut jalan semua, cuman ya itu sampah liar justru lebih banyak," katanya.
Faktor kedua yakni kurangnya masyarakat membayar retribusi sampah.
Ia mengatakan, beberapa retribusi sampah tidak masuk ke DLH Kota Serang.
"Masyarakat yang selama ini tidak membayar retribusi dan ada juga masyarakat sudah membayar retribusi tapi tidak sampai ke kita karena mereka pakai cartor langsung ke TPS," katanya.
Terakhir, adanya defisit anggaran yang membuat pemungutan sampah jadi terlambat.
"Anggaran tersebut akan ter-cover di anggaran perubahan dan semaksimal mungkin kita normalkan kembali," katanya.
Namun saat ditanya besaran anggaran, Farach tak merincinya.
"Untuk anggarannya saya tidak hafal, yang penting sudah ada solusinya karena sudah dianggarkan diperubahan dan sudah ada kepastian baru nanti dibayarkan," katanya.
(Tribunnews.com, Renald)(TribunAmbon.com, M Fahroni Slamet)