Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Ahmad Sendy Kurniawan Putra
TRIBUNNEWS.COM, BENGKULU SELATAN - Kondisi Iin Fernando (29), saksi kunci kasus perkelahian dua keluarga yang menewaskan 3 orang di Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu semakin membaik.
"Makin membaik. Jika dipresentasikan korban sudah membaik di angka 75 persen. Untuk menuju pemulihan 100 persen, tim medis selalu memaksimalkan perawatan terhadap korban," ungkap Direktur RSHD Manna, dr Debi Utomo.
Menurut dr Debby, bisa tidaknya korban kembali ke rumah tergantung dengan keputusan dokter yang menangani.
Jika dokter memperbolehkan pulang, maka korban akan diizinkan pulang.
"Sebenarnya sudah boleh pulang. Tetapi semua keputusan ada di dokter yang menangani korban," jelas Debi.
Baca juga: Pinjam Uang Tak Diberi Picu Perkelahian 2 Kepala Toko hingga Menewaskan Salah Satu di Antaranya
Selain itu untuk mengizinkan korban keluar dari RSHD Manna, harus terlebih dulu ada persetujuan dari Polres Bengkulu Selatan karena Iin merupakan saksi kunci.
Hingga saat ini korban masih tetap dijaga ketat oleh pihak kepolisian.
"Ceritanya korban ini saksi kunci. Tentu keluarnya korban dari rumah sakit juga harus ada persetujuan dari pihak Polres Bengkulu Selatan," jelas Debi.
Korban juga sudah dilakukan pemeriksaan oleh pihak kepolian di ruangan tempat korban dilakukan perawatan.
"Kalau ceritanya sudah diperiksa kemarin di ruangan tempat korban dirawat," kata Debi.
Diketahui perkelahian itu terjadi Senin (14/8/2023) pukul 09.47 WIB, di lokasi hamparan Sawah Ulu Kurawan, Desa Sebilo, Kecamatan Pino, Kabupaten Bengkulu Selatan.
Perkelahian itu melibatkan dua keluarga, Dudi Sunsari (40) alias Dodi dan Jono (41) yang merupakan kakak-adik warga Desa Padang Mumpo dengan Kani Hartono - Iin Fernando (ayah dan anak) warga Desa Batu Kuning.
Akibat perkelahian tersebut, Jono, Dodi dan Kani meninggal dunia di lokasi kejadian.