Ucapan korban itu membuat pelaku sakit hati hingga nekat melakukan pembunuhan.
"Pelaku merasa sakit hati karena merasa sudah bekerja dengan baik."
"Pelaku merasa dendam dan ingin melampiaskan dendamnya dengan menghabisi nyawa korban," kata AKBP Sigit dalam konferensi pers di Mapolsek Gatak, Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat, dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Sosok Pembunuh Dosen UIN Surakarta Terungkap, Ternyata Kuli Bangunan, Motifnya Sakit Hati
2. Pakai Pisau Pemotong Daging
Awalnya, DF menganiaya korban dengan pisau pemotong daging yang dibawanya dari rumah.
Pelaku lalu menusukkan pisau ke leher korban sampai korban meninggal dunia.
Pada saat menghabisi korban, pelaku memakai sarung tangan medis dan menggunakan buff untuk menutupi wajahnya.
"Pelaku kabur melalui pintu depan tempat tinggal korban dengan cara melompat pagar, dan kemudian pelaku pulang ke rumah untuk mengganti pakaiannya," jelas AKBP Sigit.
3. Buang Pisau ke Sungai dan Bakar Bajunya
Dikutip dari TribunSolo.com, DF membawa pisau dari lokasi proyek.
"Pisau ini dibawa dari lokasi proyek bangunan sebelumnya," ungkap AKBP Sigit, Jumat.
Setelah melakukan aksinya, DF mebuang pisau tersebut ke sungai di kawasan Blimbing, Gatak, Sukoharjo.
Pelaku juga membakar baju miliknya yang terkena bercak darah untuk menghilangkan barang bukti.
Pembakaran baju itu dilakukan DF di sekitar TKP pembunuhan.
Baca juga: Soal Dosen UIN Raden Mas Said Ditemukan Tewas, Keluarga Minta Polisi Usut Tuntas
4. Sudah Rencanakan Pembunuhan
Pelaku sudah merencanakan untuk membunuh korban sejak Senin (21/8/2023).
Namun, setelah dua hari tepatnya pada Rabu (23/8/2023), DF melakukan eksekusi.