TRIBUNNEWS.COM - Siti Mauliah, ibu bayi tertukar di Bogor, Jawa Barat, kini tersenyum lebar setelah mengetahui hasil tes DNA.
Setelah satu tahun mencari, Siti Mauliah akhirnya bisa bertemu dengan anak kandungnya.
Fakta bayi Siti Mauliah tertukar dengan bayi pasien berinisial D terungkap setelah keduanya menjalani tes DNA di Puslabfor Polri, Sentul, Bogor.
Hasil tes DNA menyimpulkan, bahwa bayi yang selama ini dirawat D merupakan anak biologis Siti Mauliah.
Baca juga: Butuh Sebulan, Ini Tahapan Pengembalian Bayi Tertukar di Bogor ke Orang Tua Biologis
Usai hasil tes DNA terungkap, Siti Mauliah mengaku sangat lega.
Wanita asal Ciseeng, Kabupaten Bogor, itu mengaku sejak awal sudah memiliki firasat bahwa bayinya tertukar dengan anak pasien lain.
"Untuk perasaan saya waktu itu langsung lega, dan juga bahagia bahwa bener dugaan saya tidak salah, feeling saya tidak salah, kontak batin saya ke bayi yang disana tidak salah," ungkap Siti Mauliah, dikutip Tribunnews.com dari TribunnewsBogor.com, Sabtu (26/8/2023).
Siti Mauliah bahkan sampai tak bisa berkata-kata karena bahagia mendengar pengumuman hasil tes DNA tersebut.
Sebelum hasil tes DNA diumumkan pihak kepolisian, Siti Mauliah dan keluarga D sempat menjalani mediasi.
Suasana haru campur sedih menyelimuti ruangan mediasi di Polres Bogor.
"Kebahagiaan itu muncul sejak kemarin juga setelah denger si bayi yang disana itu memang darah daging saya," ujarnya.
"Pas ketemu langsung bahagia banget, emang bener dia itu punya saya dari awal juga emang langsung kan itu bayi saya."
Meski hasil tes DNA memastikan bayinya tertukar, Siti Mauliah tidak dapat langsung membawa pulang anak kandungnya.
Diperlukan waktu untuk Siti Mauliah dan D beradaptasi dengan bayi kandungnya masing-masing.
Baca juga: Bayi yang Tertukar Tak Langsung Dikembalikan ke Orang Tua Asli, Harus Tunggu 4 Minggu
Tak akan Ganti Nama
Sementara itu, Siti Mauliah juga berniat tak akan mengganti nama anaknya.
Ia akan tetap menggunakan nama pemberian keluarganya, meskipun saat bayi itu dirawat keluarga D bernama Muhammad Gibran El Rumi.
"Engga akan ganti, tetep nama anak saya Muhammad Rangkuti Galuh," paparnya.
Menurut Siti Mauliah, nama tersebut memiliki arti yang tidak sembarangan.
"Arti namanya saya juga belum bener-bener tau, cuma memang saya mendapatkan dari mimpi, ibaratnya dari orang tua lah, engga tau buat titipan apa kedepannya saya juga engga tau," tandasnya.
Dugaan Kelalaian Pihak RS
Meski anak biologis telah kembali ke ibu kandung, aparat kepolisian kini tengah mendalami dugaan kelalaian oleh pihak rumah sakit.
Seperti diketahui, Siti Mauliah dan Dian sama-sama melahirkan di RS Sentosa, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor pada 18 Juli 2022.
Siti Mauliah merasa janggal usai menyusui bayinya di hari kedua.
Siti merasa ada perbedaan dengan bayi yang ditemuinya di hari pertama dengan hari kedua, terutama di bagian rambut.
Polres Bogor, Jawa Barat, memastikan akan tetap mengembangkan kasus tindak pidana dugaan kelalaian rumah sakit tempat dua bayi tertukar setahun lalu.
Baca juga: Populer Regional: Sosok Pembunuh Dosen UIN Surakarta - Hasil Tes DNA Bayi Tertukar di Bogor
Polisi telah memastikan dua bayi yang dirawat oleh Ibu Siti Maulia (37) dan Ibu DP (33) telah tertukar di Rumah Sakit (RS) Sentosa, Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kepastian itu didapat setelah hasil tes Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) silang keluar dan dinyatakan 99,9 persen tidak identik atau tertukar dari orangtua biologisnya.
"Hasil penyelidikan dari proses tertukarnya bayi tersebut terjadi kurang lebih hari H+1 setelah pelaksanaan persalinan Ibu SM dan Ibu DP. Kemudian proses itu lagi berjalan di bidang sisi penegakan hukum," ujar Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro saat konferensi pers bayi tertukar di Mapolres Bogor, Cibinong, Jumat (26/8/2023) malam.
Setelah hasil tes DNA silang kedua ibu bayi diketahui, polisi tidak menghentikan penyelidikan terhadap pihak rumah sakit yang bertanggung jawab atas kasus tertukarnya bayi tersebut.
Penyelidikan akan terus dilakukan dengan pendalaman saksi-saksi atau seluruh perawat dan bidan saat kejadian setahun lalu, 18 Juli 2022.
Hal itu dilakukan untuk mengetahui penyebab dua bayi laki-laki itu tertukar usai dilahirkan sehari di rumah sakit tersebut.
Tak hanya itu, penyelidikan ini juga terkait penegakan hukum dan pertanggung jawaban atas dugaan kelalaian yang menyebabkan bayi tertukar.
"Itu masih dalam rangka penyelidikan, mungkin dalam waktu dekat akan kita sampaikan. Moga-moga kita bisa mendapatkan jawaban dalam waktu satu minggu ke depan," ujarnya.
Baca juga: Nasib 2 Bayi Tertukar usai Tes DNA, Jadi Anak Angkat Polres Bogor, Bonding di Rumah Bersama
Dalam kasus ini, sambung Rio, pihaknya berupaya mencoba menyelesaikan permasalahan tersebut dengan arif dan bijaksana.
Sebab, kasus bayi tertukar ini adalah masalah kemanusiaan sehingga penyelesaian harus bijaksana.
"Oleh sebab itu, berdasarkan kesepakatan di atas telah dibuatkan komitmen bersama, maka penyelesaian dalam hal Ibu SM dengan Ibu DP kami selesaikan secara restorative justice," ujarnya.
"Kami mencoba menyelesaikan ini di luar dari penyelidikan (RS Sentosa) tersebut yang dilaporkan oleh Ibu SM," imbuhnya.
(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami) (TribunnewsBogor.com/Muammarudin Irfani)