"Secara jujur, saya merasa kehilangan karena beliau ini orangnya baik terhadap keluarga. Apalagi suami saya, adiknya, baru saja meninggal dunia sebulan lalu," tuturnya.
Ia kisahkan, komunikasi terakhir pada tanggal 16 Agustus. Kehilangan sosok inspiratif ini membuat keluarga tak sanggup berkata-kata.
Pembicaraan soal rencana pembuatan tugu keluarga juga kerap menjadi muatan perbincangan yang kerap dilontarkan Arist Merdeka.
"Pembicaraan kami yang terakhir itu pada bulan Agustus," tuturnya.
Hingga saat ini, pihak keluarga masih mempersiapkan acara pemakaman Arist Merdeka esok hari. (cr3/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Pesan Arist Merdeka Sirait Semasa Hidup, Harus Dimakamkan di Samping Abangnya Pendeta Midian Sirait