Di sana, ia menandatangani surat pernyataan untuk tak mengulangi perbuatannya.
"Kita pulang boncengan motor, bau aroma miras. Katanya mabuk Kawa-kawa, sampai rumah sekitar pukul 00.30," jelasnya.
Namun, sesampainya di rumah, emosi Yuda belum padam, dan melampiaskannya kepada istrinya, Arisa Ariani.
Korban dianiaya hingga babak belur.
Baca juga: Seorang Mahasiswa Tusuk Kekasihnya di Kos Pedurungan Semarang: Kondisi Korban Setengah Telanjang
2. Aniaya Istrinya Berulang Kali
Ternyata, Yuda menganiaya istrinya tak hanya sekali.
"Ya setahu saya terakhir pada malam 17 Agustusan (16 Agustus), tersangka menganiaya korban. Namun, korban tidak mau laporan," beber Novri.
Novri juga sempat mendorong korban untuk melaporkan Yuda ke polisi atas tindakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Namun, korban enggan melapor karena mendapatkan ancaman dari korban.
"Ya setahu saya terakhir pada malam 17 Agustusan (16 Agustus), tersangka menganiaya korban. Namun, korban tidak mau laporan," beber Novri.
3. Disaksikan Mertua
Ternyata, saat penganiayaan, mertua menyaksikan hal tersebut.
Nani, Pekerja Sosial Masyarakat di Kecamatan Tembalang mengatakan, mertua tak berani melerai lantaran takut dibunuh.
"Pas kejadian penganiayaan mertua laki-laki pelaku ya di rumah tapi diam saja. Katanya sih takut dibunuh, padahal masih sehat harusnya bisa telpon, WA atau minta tolong ke siapa saat korban teriak-teriak dihajar," katanya.
Baca juga: Kejam, Habis Aniaya Istri Hingga Tewas, Seorang Suami di Semarang Kabur
4. Pelaku Ditangkap
Setelah melakukan penganiayaan, pelaku sempat kabur dari rumah.
Tak lama, Satreskrim Polres Semarang pun berhasil menangkap Yuda.