TRIBUNNEWS.COM - Tersangka kasus pembunuhan dosen wanita UIN Raden Mas Said, Surakarta telah ditangkap pada Jumat (25/8/2023) dini hari.
Tersangka yang berinisial DF (23) merupakan kuli bangunan yang bekerja merenovasi rumah milik korban yang bernama Wahyu Dian Silviani (34).
Kasus pembunuhan dilakukan DF di rumah teman korban yang letaknya bersebelahan dengan rumah yang sedang direnovasi, Rabu (23/8/2023).
Saat dihadirkan dalam konferensi pers, tersangka DF mengaku melakukan pembunuhan lantaran sakit hari dengan perkataan korban.
Namun, motif pembunuhan ini dianggap janggal oleh adik korban yang bernama Fatin Nabila Fitri (22).
Baca juga: Pengakuan DF Kuli Bangunan yang Bunuh Dosen UIN Surakarta: Korban Sempat Berontak dan Minta Tolong
Fatin Nabila Fitri sempat menginap di rumah korban dari 2 Agustus 2023 hingga 17 Agustus 2023.
Selama menginap di sana, Fatin melihat ada empat kuli bangunan yang dipekerjakan untuk merenovasi rumah kakaknya.
Ia menyebutkan, para tukang diperlakukan sangat layak mulai dibelikan makanan hingga minuman setiap harinya.
Menurutnya motif pembunuhan perlu diselidiki lagi oleh kepolisian karena kakaknya sosok yang sopan dalam bertutur kata.
"Terus kok bisa dia (DF) bilang kakak saya negur dia kalau kerjaannya jelek. Saya enggak terima kakak saya dibilang gitu," ungkapnya, Sabtu (26/8/2023), dikutip dari Kompas.com.
Selama menginap di rumah kakaknya, Fatin sempat mendengar suara langkah kaki manusia dari atap rumah.
Baca juga: Keluarga Dosen UIN Solo Ragu Korban Dibunuh karena Ucapannya: Tidak Masuk Akal, Pasti Fitnah Itu
Diduga korban sudah mendapat teror sebelum terjadi pembunuhan.
"Minggu pertama itu, saya lupa tanggalnya, kami waktu itu dengar suara langkah kaki di genteng."
"Saya nggak ngerti bahannya apa, kalau diinjak kaki itu kedengaran bunyi 'tek-tek'," jelasnya.