TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Polda Kepri buka suara soal penggerebekan 88 WNA China di Batam yang berlangsung sejak Selasa (29/8/2023) sore hingga malam hari.
Ternyata selain Dilakukan oleh Polda Kepri, penggerebekan ini juga dilakukan bersama dengan Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) dan Polisi Tiongkok.
Diketahui juga bahwa 88 WNA China yang digerebek di Batam ini merupakan kejahatan jaringan internasional.
Mereka membuat nyaman para korbannya hingga berujung pemerasan.
Baca juga: Libatkan Ratusan Personel, Interpol dan Polda Kepri Gerebek 88 WNA China di Batam Center
Dalam penggerebekan tersebut dijelaskan oleh seorang penerjemah bahasa china kalau pelaku awalanya mencari korban dan melakukan video call.
Hubungan asmara menjadi modal utama bagi mereka.
Setelah mendapatkan foto-foto korban, kemudian barulah foto korban dikombinasikan dengan badan orang tanpa busana.
Disana munculah pemerasan yang dilakukan.
"Pada awalnya tersangka berinteraksi dulu sampai merasa nyaman dan dilakukan permerasan buka baju dan sebagainya. Kalau misalnya permintaannya tidak dipenuhi foto-fotonya bisa disebar luaskan. dimana itu hanya untuk takut-takuti korbannya," tegas penerjemah dalam penggerbekan tersebut.
Foto-foto tanpa busana tersebut dijadikan senjata oleh pelaku untuk melakukan pemerasan.
Hanya saja, dari pengakuan pelaku semua korbannya adalah warga negara mereka.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad dalam giat penggerbekan itu mengatakan kalau keberhasilan penggerebekan jaringan internasional ini berjat kerjasama dengan Polisi Tiongkok.
"Ini merupakan atensi dari bapak Kapolri untuk menangkap jaringan kejahatan internasional," sebut Pandra menjelaskan, Selasa (29/8/2023) malam.
Dijelaskan Pandra, jaringan ini melakukan aksi kejahatan dengan cara Video Skimming dan Call Seks.
"Korbannya memang kebanyakan merupakan warga negara China. Namun karena kejahatannya dilakukan di Indonesia maka kita akan melakukan pendalaman juga. Apakah nantinya ada korbannya orang Indonesia," sebut Pandra.
Interpol dan Polda Kepri Grebek 88 WNA China di Batam
Ditreskrimsus Polda Kepri berasama Interpol grebek, tempat persembunyian puluhan orang China.
Mereka diduga pelaku Skimming dan judi online.
Lokasi yang digerebek yakni sebuah gedung di kawasan Kara Industrial Park Blok C, Batam Centre, Kota Batam, Selasa (29/8/2023).
Kesaksian Warga di Sekitar Lokasi Penggerebekan: Dulunya Eks Pabrik Plastik, Sekarang Mirip Hotel
Pantauan Tribun Batam dilokasi pengrebekan puluhan polisi mendatangi lokasi gedung yang berada tidak jauh dari pintu masuk kawasan Kara Industrial parak Batam Centre.
Pengrebekan dilakukan sekitar pukul 15.00 WIB, puluhan polisi langsung berjaga di depan gedung yang memiliki pagar warna biru tersebut.
Awal pengrebekan polisi harus melompat pagar yang tingginya kurang lebih dua setengah meter, karena kondisinya di kunci dari luar.
Informasi yang dikembangkan Tribunbatam.id di lapangan dari Taslim, warga sekitar mengatakan gedung tempat orang tiongkok tersebut awalnya merupakan tempat pabrik plastik.
"Itu dulu ada namanya yakni PT. Tan di dalam itu pabrik plastik. Tapi dua bulan terakhir katanya dibeli orang China," kata Taslim.
Dia mengatakan sejak dibeli oleh orang Tiongkok tersebut langsung direnovasi.
Awalnya tembok bangunan itu pendek, kita bisa lihat ke dalam.
Tapi sejak dikuasi oleh Tiongkok itu pagar dibangun lebih tinggi dan di atas pagat dipasang kawat berduri,"katanya.
Selain itu pagar bangunan tersebut juga tidak pernah terbuka.
"Saya juga bingung karena model bangunanan seperti hotel, tapi tidak ada namanya,"kata Taslim.
Dia juga mengatakan renovasi gedung tersebut kurang lebih satu bulan.
"Ini baru selesai direnovasi dua bulan terakhir," katanya.
Dia juga mengatakan setelah bangunan tersebut selesai dibangun pernah melihat beberapa kali mobil lori masuk membawa tempat tidur.
"Banyak juga tempat tidurnya. Jadi kita memang dari awal sudah curiga," kata Taslim.
Taslim yang sehari-hari berjualan di pintu masuk kawasan tersebut mengungkapkan selama dua bulan terakhir ada beberapa mobil yang sering keluar masuk gedung tersebut.
"Biasanya mobilnya keluar masuk itu malam hari.Jadi kita tidak pernah kenal siapa saja yang kesana," kata Taslim.
Ratusan Anggota Polda Kepri Dikerahkan dalam Penggerbekan WNA China di Batam
Polda Kepri dan Interpol melakuka penggerebekan puluhan WNA China di Batam.
Penggerebekan yang dilakukan, Selasa (29/8/2023) di kawasan Simpang Kara, Batam Centre ini juga melibatkan ratusan anggota Polisi Sabara.
Pantauan Tribun Batam di lapangan, dua bus berisikan anggota Polisi dari Satuan Sabhara Polda kepri tiba di lokasi sekitar pukul 15.30 WIB.
Hanya saja, saat itu Polisi meminta kepada awak media untuk bersabar dulu karena masih dalam pengembangan.
"Nanti dulu ya, kita masih melakukan pengembangan. Kita bersama anggoat Divhubinter juga karena ini melibatkan warga negara asing," sebut salah seorang Polisi di TKP.
Selain itu, menurutnya, untuk informasi lebih lanjut bisa langsung di Tindak lanjuti kepada Kabid Humas Polda Kepri.
Diketahui, Divhubinter merupakan Divisi Hubungan Internasional yang membawahi Interpol di Mabes Polri.
Dalam kegiatan tersebut, Interpol dari mabes Polri juga ikut turun ke lapangan melakukan pengecekan langsung penangkapan tersebut.
88 WNA Digerebek, 5 di Antaranya Perempuan
Sebanyak 88 orang TKA Adal Cina di grebek di kawasan Kara Industrial Parak, Batam centre Selasa (29/8/2023).
Dari 88 orang TKA Asal China tersebut diketahui 83 orang laki-laki dan 5 orang perempuan.
Saat ini Polda Kepri bersama dengan Interpol sedang melakukan pendataan di dalam gedung.
Di dalam gedung terlihat tiga unit mobil polisi disiapkan. R
encanya para TKA tersebut akan digiring ke Polda Kepri.
Sementara di luar gedung terlihat polisi dari melakukan penjagaan ketat dan tidak memperbolehkan warga maupun media yang berjaga untuk masuk ke dalam.
Dirreskrimsus Polda Kepri Kombes Pol Nasriadi, terlihat sibuk keluar masuk gedung, mendampingi interpol yang ada di lokasi.
Penggerbekan WNA China di Batam, 2 Orang Dibawa ke Polda Batam
Dua dari 88 TKA Asal China yang digerebek di Kawasan Kara Industrial Park Batam Centre, diangkut kepolda sebagai saksi.
Dua TKA Asal China yang dibawa satu diantara adalah perempuan. Anggota dari Ditreskrimsus yang membawa dua orang TKA Asal China tersebut mengungkapkan keduanya dibawa untuk melengkapi berkas penyidikan.
"Dua orang kita bawa sebagai saksi. Yang lain masih di dalam," kata Anggota yang namanya tidak mau dikorankan.
Kedua TKA yang dijadikan saksi tersebut dibawa menggunakan mobil expander warna hitam."Izin ya mas kami berangkat dulu,"kata anggota.
Ditreskrimsus Polda Kepri Kombes Pol Nasriadi, sebelumnya mengatakan TKA tersebut sedang didata.
"Saya kerja dulu ya, nanti saya balik lagi. Ada yang mau dijemput,"katanya. (tribun network/thf/TribunBatam)
Artikel ini telah tayang di TribunBatam.id dengan judul Modus WNA China di Batam Tipu Korbannya, Dibikin Nyaman Hingga Dapatkan Video Tanpa Busana,