TRIBUNNEWS.COM, BOGOR- Siti Mauliah berencana melaporkan pihak RS Sentosa Bogor buntut kasus bayi tertukar.
Siti Mauliah diketahui merawat bayi orang lain selama satu tahun karena kelalaian pihak rumah sakit.
Baca juga: Siti Mauliah Ancam Polisikan RS Sentosa Bogor, Jubir RS Singgung Soal Biaya Tes DNA
Rumah Sakit Sentosa Bogor rupanya sudah pasrah bila Siti Mauiliah dan Dian, ibu dari bayi tertukar di Bogor kalau dilaporkan ke polisi.
Juru Bicara Rumah Sakit Sentosa, Gregorius B Djako mengungkapkan bawa pihaknya tidak bisa melakukan apa-apa bila kedua ibu tersebut melapor ke polisi.
Karena, menurutnya itu merupakan hal mereka.
"Melaporkan itu adalah hak, jadi karena itu adalah hak kita tidak bisa berkomentar lebih jauh," ujarnya saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Selasa (29/8/2023).
Namun, di sisi lain kata Gregorius B Djako, Siti dan Dian harus melihat upaya baik yang pernah dilakukan oleh pihak Rumah Sakit Sentosa kepada korban.
Upayanya itu ingin bisa dihargai oleh mereka.
Baca juga: Imbas Bayi Tertukar, Ini yang Terjadi Pada Rumah Sakit Sentosa Bogor
Walaupun pihak rumah sakit bersalah, tetapi beberapa upaya menyelesaikan masalah ini Rumah Sakit Sentosa sempat andil di dalamnya.
"Tapi, harus tau juga bahwa rumah sakit dari awal bukan tidak berbuat sesuatu terhadap kasus ini. Rumah sakit yang menginisiasi semuanya, tes DNA rumah sakit, termasuk yang membiayai," ucapnya.
Maka dari itu, ia menegaskan bahwa jangan dijadikan Rumah Sakit Sentosa layaknya penjahat.
"Jadi itu harus diliat sebagai niat baik rumah sakit. Jangan juga menempatkan rumah sakit ini seolah-olah penjahat," pungkasnya.
Penjelasan kuasa hukum
Terkait rencana pelaporannya itu ditegaskan oleh kuasa hukum Siti, Rusdy Ridho.
Menurutnya, besok Siti akan datang ke Polres Bogor.
Baca juga: Polres Bogor Tak Bisa Buru-buru Lakukan Serah Terima Bayi Tertukar, Alasannya Ini
"Belum (buat LP), besok kami ke Polres cuma pihak rumah sakit mau ketemu lah istilahnya mau menyampaikan apa yang menjadi tanggung jawab mereka," terangnya.
Namun, pihak keluarga masih menunggu itikad baik dari Rumah Sakit Sentosa.
Bilamana tidak sesuai yang diharapkan keluarga korban, makan Siti dan Dian akan melaporkannya ke polisi.
"Kalau tidak sesuai baru kita buat LP mungkin. Tahap mediasi dengan rumah sakit, mereka yang ngajuin," pungkasnya.
Jumlah Kunjungan ke RS Sentosa Bogor
Mencuatnya kasus bayi tertukar berimbas kepercayaan warga terhadap RS Sentosa.
Pihak rumah sakit terkena dampak yakni anjlognnya jumlah kunjungan ke rumah sakit.
Gregg Djako mengatakan, imbas viralnya bayi tertukar mengakibatkan jumlah kunjungan menurun drastis.
Baca juga: Tekad Kuat Ibu Bayi Tertukar di Bogor Siap Hadapi Transisi Asuh: Serepot Apapun, Saya Tempuh
"Jelas dampaknya sangat dirasakan, pasien menurun jauh," kata Gregg Djako kepada wartawan, Minggu (27/8/2023).
Akibat kasus ini, rumah sakit menerima sanksi sosial yang harus diterima.
Di rumah sakit ini, kata dia ada 300 lebih karyawan yang juga perlu jadi perhatian semua pihak.
"Kita harus akui ada 300 lebih karyawan yang bekerja di dalamnya.
Mereka menggantungkan hidupnya di situ bersama keluarganya," kata Gregg Djako.
Kata dia, peristiwa bayi tertukar ini adalah hal yang juga tak diharapkan oleh pihak rumah sakit.
"Tidak ada niat sedikitpun dari orang atau pegawai atau RS sekalipun untuk membuat peristiwa ini terjadi," ujar Gregg Djako.
Terkait kejadian bayi tertukar ini, kata dia, ada 5 tanaga kesehatan yang sementara ini masih dinonaktifkan sebagai tenaga kesehatan.
Baca juga: Bayi yang Tertukar di Bogor Tidak Langsung Dikembalikan Ibu Kandung, Begini Penjelasan Siti Mauliah
Dia mengaku masih menunggu perkembangan kasus ini ke depannya seperti apa.
"Mereka untuk sementara dinonaktifkan sebagai tenaga kesehatan, untuk sementara secara administrasi artinya tidak melayani kesehatan.
Kami melihat perkembangan kasus ini sejauh mana," ungkapnya.
Penulis: Reynaldi Andrian
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Pasrah Dilaporkan ke Polisi Oleh Dua Ibu Bayi Tertukar di Bogor, RS Sentosa Minta Upayanya Dihargai