TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Masih ingat pernikahan beda usia Slamet dengan Nenek Rohaya yang sempat viral pada 2017 lalu?
Saat itu Slamet yang baru berusia 16 tahun menikahi Nenek Rohaya yang usianya terpaut 55 tahun itu.
Usia Nenek Rohaya saat itu 71 tahun.
Pernikahan pasangan ini sempat menjadi pembicaraan masyarakat lantaran perbedaan usia yang cukup jauh di antara keduanya.
Baca juga: Nenek Rohaya yang Viral Karena Nikahi Pemuda Terpaut 55 Tahun Meninggal Dunia
Namun ternyata pernikahan Slamet dan Nenek Rohaya berjalan harmonis hingga usia pernikahan mereka 6 tahun.
Cinta pasangan beda usia ini sehidup semati.
Ya, maut lah yang akhirnya memisahkan cinta Slamet dan Nenek Rohaya.
Nenek Rohaya meninggal dunia pada Rabu (6/9/2023) kemarin sekitar pukul 11.30 WIB.
Dia meninggal pada usia 77 tahun.
Jenazah Nenek Rohaya telah dimakamkan di TPU Dusun I Karang Endah, OKU Selatan.
Bagaimana kondisi Slamet setelah ditinggal istrinya, Nenek Rohaya?
Kepergian Rohaya membawa luka mendalam bagi Slamet, warga RT 1 Dusun 1 Desa Karang Endah, Kecamatan Lengkiti, Kabupaten OKU ini.
Selama ini Slamet sangat menyayangi istrinya yang terpaut usia 55 tahun itu.
Baca juga: Nenek Rohaya yang Viral Karena Nikah dengan Pemuda 16 Tahun Tutup Usia, Disebut Sakit Tua
Pada tahun 2023, usia pernikahan Selamet dan Nenek rohaya sudah memasuki tahun ke-6.
Keduanya diketahui menikah pada tahun 2017 lalu.
Saat itu, Selamet masih berusia 16 tahun sementara Nenek Rohaya sudah berusia 71 tahun.
"Slamet ini sangat menyayangi sosok Rohaya karena ini terlihat Selamet tidak mengizinkan Rohaya keluar rumah."
"Mungkin karena rasa cemburu," cerita Sekretaris Desa Karang Endah, Bambang Siswoyo.
Semasa hidupnya, Rohaya selalu menemani suaminya yang bekerja serabutan.
Terkadang juga Rohaya ini diminta untuk membantu tetangganya untuk membersihkan halaman rumah.
"Terkadang juga Rohaya ini diminta untuk membersihkan rumput oleh tetangganya dan diberi upah berupa uang."
"Lalu ada juga tetangga kiri kanan Rohaya yang peduli dengan beliau dan kondisi kehidupan serta ekonomi beliau yang demikian, jadi mereka sering memberikan sembako," ujarnya.
Baca juga: Pernikahan Hebohkan Media Sosial 4 Tahun Lalu, Begini Kehidupan Pasangan Slamet dan Nenek Rohaya
Dalam video yang diterima Sripoku.com, sosok Slamet juga terlihat pada prosesi pemakaman Nenek Rohaya.
Walau raut wajah sedih nampak jelas di wajahnya, Selamet tetap tabah dan berdiri di dekat makam sang istri yang telah dikebumikan.
Mengenakan pakaian serba hitam dan peci berwarna putih, Selamet dibantu warga sekitar ikut memakamkan jasad Nenek Rohaya.
Kesedihan Selamet
Sekretaris Desa Karang Endah, Bambang Siswoyo mengatakan kesedihan Slamet pasca ditinggal istri untuk selama-lamanya.
"Sedih lah," ujar Bambang dikutip Sripoku.com, Rabu (6/9/2023).
Bambang mengungkapkan bukti cinta Slamet hingga akhir hayat sang istri.
"Terus terang Selamat itu sayang sama istrinya," ungkapnya.
Meski sangat mencintai Nenek Rohaya, Selamet tidak menunjukkan reaksi berlebihan.
Diungkap Bambang, Selamet berusaha tenang dalam kondisi duka yang dialami.
"Kejadian meninggal ini buat dia sedih, tapi untuk hal yang berlebihan itu gak ada," imbuhnya.
Bambang menjelaskan, Selamet melepas kepergian Nenek Rohaya hingga peristirahatan terakhir.
"Iya, mengantarkan sampai pemakanan tadi tu," katanya.
Kondisi Nenek Rohaya di Usia Senja
Bambang menceritakan kondisi Nenek Rohaya di usia senjanya.
Diakui Bambang, di usia 77 tahun Nenek Rohaya sering mengalami sakit-sakitan.
Nenek Rohaya diakui sudah lama sakit dan kerap bolak balik puskesmas.
"Pernah dibawa ke puskesmas, bidan sama anaknya. Beliau juga kan termasuk lanjut usia," lanjutnya.
Karena masalah ekonomi, Nenek Rohaya tak sempat dirawat di rumah sakit.
"Kondisinya sakit, sudah lumayan lama. Ditambah ekonominya lemah, jadi untuk berobat lebih lanjut itu gak ada biaya," jelasnya.
Kondisi tersebut membuat Nenek Rohaya dirawat di rumah hingga meninggal dunia.
Sementara itu, proses pemakaman Nenek Rohaya dilakukan setelah salat Ashar.
"Selesai pemakaman sekitar jam 5. Gak jauh dari rumah beliau," ucap Bambang yang juga ikut melayat.
Dalam prosesi tersebut, Selamet banyak dibantu warga sekitar.
Lantaran tradisi di Desa Karang Endah mengutamakan gotong royong ketika ada yang meninggal.
"Kalau daerah kita ini pasti ada gotong royong, dari mulai pengurusan sampai pemakan itu warga semua," jelasnya.
Warga sekitar berbondong-bondong menemani Selamet mengantarkan Nenek Rohaya.
"Lumayan ramai tadi itu. Malam ini ada tahlilan malam pertama di rumah duka," tandasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul Antar Istri ke Peristirahatan Terakhir, Selamet Tegar Ikut Makamkan Nenek Rohaya di Liang Lahat