News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ibu dan Anak Tewas di Cinere

Update Kasus Ibu dan Anak Tewas di Cinere, Adik Korban Tak Komunikasi Selama 12 Tahun

Penulis: Daryono
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mobil jenazah disiapkan untuk mengevakuasi dua mayat ibu dan anak di perumahan elit wilayah Cinere, Kota Depok, kamis (7/9/2023).

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini perkembangan terbaru dari kasus tewasnya ibu dan anak, Grace Arijani Harahapan (65) dan David Ariyanto Wibowo (38), di Perumahan Bukit Cinere Indah, Cinere, Kota Depok, Jawa Barat.

Diketahui, Grace dan David ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan dimana jasad keduanya tinggal kerangka di kamar mandi rumah mewah mereka pada Kamis (7/9/2023).

Keduanya diperkirakan tewas sebulan lalu.

Hingga saat ini, kematian ibu dan anak tersebut masih misterius dan didalami oleh polisi.

Dihimpun Tribunnews.com, Minggu (10/9/2023), berikut perkembangan terbaru dari kasus tewasnya Grace dan David:

1. Miliki seorang adik, tetapi 12 tahun tak berkomunikasi

Grace Ariyani Harahapan ternyata masih memiliki keluarga yakni seorang adik.

Hal itu diungkap oleh Ketua RW setempat, Herry Meidjiantono.

Herry mengatakan adik Grace tinggal di Jakarta Barat.

Namun, berdasarkan keterangan dari adik Grace, ia sudah tidak berkomunikasi dengan kakaknya selama 12 tahun.

Rumah nomor 39 di perumahan Bukit Cinere Indah, Depok, Jawa Barat yang jadi lokasi penemuan jasad ibu dan anak tewas mengering di kamar mandi rumahnya. Diduga ibu dan anak itu tewas lebih dari sebulan lalu. ((Elga Hikari Putra/TribunJakarta.com))

Komunikasi terakhir dilakukan pada 2011 saat suami Grace meninggal dunia.

Tidak adanya komunikasi antara Grace dengan sang adik padahal masih keluarga membuat Herry heran.

"Adiknya mengatakan, pada tahun 2011 itulah dia berinteraksi langsung dengan kakaknya. Keluarga sendiri seperti itu ya," kata Herry, Sabtu (9/9/2023), dikutip dari TribunJakarta

Baca juga: Ini Cara Polisi Ungkap Kematian Ibu dan Anak di Cinere, Krimonolog Duga Bukan Korban Pembunuhan

Herry mengatakan, Grace dan anaknya selama ini memang dikenal sebagai keluarga yang tertutup.

Keduanya jarang bergaul dengan warga.

Bahkan, keduanya juga tidak bersedia untuk dimasukkan dalam grup WhatsApp warga.

"Kalau secara informasi dari warga sekitar, mereka itu tertutup dan tidak berkomunikasi dengan depan, dengan tetangga," kata Herry.

Herry juga tidak tahu apa alasan mereka tidak ingin dimasukkan dalam grup WA.

2. Dua orang yang namanya ditulis dalam kertas diminta keterangan

Polisi menyatakan telah meminta keterangan dari dua orang yang namanya ditulis dalam secarik kertas yang diketemukan di rumah Grace dan David.

Secarik kertas yang ditemukan itu berisikan nama dan nomor HP. 

Adapun dua orang yang namanya tertera dalam kertas itu yakni S dan K. 

Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Samian mengatakan S dan K telah diminta keterangan mengenai status hubungan dengan korban dan perilaku korban semasa hidup.

"Sudah kita ambil keterangan," kata AKBP Samian saat olah TKP ulang di Perumahan Bukit Cinere Indah, Depok, Sabtu (9/9/2023), dikutip dari TribunJakarta

Rumah yang jadi TKP penemuan jenazah ibu dan anak di Cinere, Depok, Jawa Barat. (Tribunnews.com/Fahmi Ramadhan)

Secarik kertas itu hanya berisikan nama dan nomor HP.

Selain itu, polisi juga meminta keterangan dari saksi lain seperti tetangga dan keluarga korban.

Tetapi, hingga saat ini, polisi belum mengungkap hasil pemeriksaannya.

3. Polisi kembali lakukan olah TKP, amankan sejumlah dokumen

Penyidik dari Polda Metro Jaya kembali melakukan olah TKP pada Sabtu (9/9/2023) di TKP. 

Dalam olah TKP ini, penyidik melibatkan Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor).

"Kita melakukan penyelidikan induksi dengan kita melihat dari TKP, kita lihat pola kehidupan dari korban. Dan juga pola profil kesehatan dari korban yang kita harapkan bisa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi," kata AKBP Samian.

Dalam olah TKP ulang ini, Samian mengatakan ada sejumlah dokumen lainnya yang turut disita pihaknya dari rumah yang ditempati Grace dan David.

"Ada beberapa dokumen yang tentunya kita amankan, yang tentunya kita harapkan menjadi petunjuk dalam penyelidikan ini," bebernya. 

4. Pendapat kriminolog mengenai dugaan penyebab kematian korban

Kriminolog Adrianus Meliala menduga Grace dan David tidak meninggal dunia karena menjadi korban pembunuhan. 

Andrianus menduga, ada faktor kondisi ekonomi yang membuat ibu dan anak tersebut akhirnya tewas. 

Faktor ekonomi itu, kata Andrianus, diduga mulai berlangsung saat suami Grace meninggal pada tahun 2011.

 “Jadi, ketika bapaknya ini tidak ada, langsung kemudian ekonomi merosot drastis sehingga membuat sang ibu berusaha untuk berhemat, mengurangi konsumsi,” kata Adrianus, Sabtu (9/9/2023), dikutip dari TribunJakarta

Baca juga: Soal Pesan yang Ditinggalkan di TKP Penemuan Jasad Ibu Anak di Cinere, Polisi Belum Bisa Simpulkan

Kediaman Grace Arijani Harahapan (65) tempat ditemukannya Grace bersama sang anak, David Ariyanto (38) meninggal tinggal tengkorak kepala dan kerangka di kamar mandi rumahnya di perumahan Bukit Cinere Indah, CInere, Depok, Jawa Barat, Kamis (7/9/2023). (Tribun Jakarta)

Andrianus menduga, saat suami Grace masih hidup, keluarga tersebut masih kerap berinteraksi dengan warga sekitar. 

Namun, setelah suami Grace meninggal, diperkirakan mulai terjadi perubahan secara drastis. 

“Kesan saya adalah bahwa keluarga ini ketika bapaknya masih hidup, itu masih berinteraksi dengan orang luar tapi, ketika bapaknya meninggal dunia, maka ibu dan anaknya menutup diri,” lanjut Adrianus.

Apalagi tidak adanya bukti maupun saksi yang melihat adanya pembobolan kediaman mereka.

"Tidak terlihat ada perusakan di pagar, pintu.

Juga tidak terlihat oleh orang luar, oleh tetangga atau RT/RW bahwa rumah itu kemasukan orang," ujar Adrianus kepada Kompas.com, Sabtu (9/9/2023).

"Dengan kata lain, itu semuanya menepis kemungkinan terjadinya pembunuhan di luar kedua orang itu," lanjut dia.

"Jadi, entah anak atau ibunya (di Depok) tidak bisa menolong. Misalnya ibu kena sakit, lalu tergelosor di kamar mandi, lalu anak tidak bisa membantu karena suatu alasan," ujar Adrianus.

"Atau justru si anak yang sakit, lalu terkapar di WC pembantu dan sang ibu tidak bisa menolong, sehingga kemudian meninggal bersama," lanjut dia.

Adrianus pun berharap aparat kepolisian bisa mengungkap kasus itu secara terang benderang.

(Tribunnews.com/Daryono) (TribunJakarta/Elga Hikari Putra/Rr Dewi Kartika H)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini